JAKARTA,Cobisnis.com – Perbankan merasakan dampak perbaikan ekonomi nasional. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim (BJTM) mampu menekan angka kredit bermasalah di kuartal ketiga 2022 ini. Hal ini tercatat dalam rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim yang melandai di angka 3,72%.
Sebelumnya tercatat mencapai 4,40% di periode sama tahun sebelumnya (YoY). Penurunan rasio NPL dan LAR tersebut mengindikasikan semakin sehatnya kualitas kredit bankjatim.
“Pergerakan ini linier dengan kondisi perekonomian Nasional yang semakin baik akibat adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi,” ujar Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dalam jumpa pers di Jakarta akhir pekan lalu.
Menurutnya kinerja perusahaan sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memiliki performa positif. Perseroan mencatatkan pertumbuhan signifikan pada Net Interest Income (NII) di Triwulan III tahun 2022 yang naik sebesar 8,57% (YoY) atau tercatat Rp3,66 Triliun. Sementara itu, biaya provisi menurun sebesar 10,72% (YoY) atau tercatat Rp318 Milliar.
“Mesin pertumbuhan tentu saja didorong peningkatan total kredit yang tumbuh secara keseluruhan sebesar 6,83% (YoY) per September 2022,” katanya.
Perseroan mengungkapkan bila pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim terjadi di seluruh segmen, sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang growth tertinggi yang naik sebesar 19,07% (YoY) atau tercatat Rp5,73 Triliun di September 2022.
“Laba bersih perseroan tumbuh 1,51% (YoY) atau sebesar Rp1,20 Triliun serta Asset yang tercatat sebesar Rp98,48 Triliun,” tambahnya.
Pertumbuhan penyaluran kredit bankjatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman dimana rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 5,76% pada Triwulan III Tahun 2022. Angka ini berbanding 6,96% di tahun sebelumnya (YoY)
Sementara itu komposisi rasio keuangan lainnya untuk bankjatim periode September 2022 antara lain; Return On Asset (ROA)sebesar 2,02 %, Return on Equity (ROE) sebesar 15,85 % dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,17 %.