JAKARTA, Cobisnis.com – PT Uni-Charm Indonesia Tbk bekerjasama dengan PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) berencana untuk memulai penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) pada tahun 2022 di Factory 1, yang terletak di kawasan industri KIIC, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pemasangan tahap 1 telah selesai di awal bulan Juli, dan pada bulan Desember nanti direncanakan akan mulai beroperasi sebesar 6 MWp.
Melalui upaya ini, sekitar 8 juta kWh dari energy yang digunakan dalam 1 tahun akan beralih ke green energy, dan menargetkan untuk mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan dari pabrik sebesar 7,241 tCO2e. Dan ini sejalan dengan isu prioritas Uni-Charm Indonesia terhadap pengurangan emisi CO2 yang harus segera diselesaikan.
Menurut situs resmi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, berbagai macam kebijakan khususnya di sektor energi telah ditetapkan untuk melakukan penanganan terhadap masalah perubahan iklim secara proaktif. Salah satunya adalah Net-Zero Emission, yang mana untuk mencapai hal ini, telah ditetapkan target peralihan dari energi berbahan dasar fosil ke energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
Menanggapi kebijakan Pemerintah tersebut, Susetyaldi Rahardjo, penanggungjasab ESG menjelaskan, perusahaannya memiliki slogan perusahaan Ethical Living for SDGs yang berarti menerapkan kebaikan kecil di dalam kehidupan sehari-hari. Menyikapi semakin seriusnya pengaruh pemanasan global dan perubahan iklim, ia merasa perlu untuk menggunakan pembangkit listrik tenaga surya untuk mengurangi emisi CO2 .
“Kami akan terus berusaha untuk berkontribusi pada perwujudan SDGs melalui berbagai upaya lainnya,” kata Susetyaldi.
Sementara itu Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Yuji Ishii menjelaskan, perusahaannya menjadikan Ethical Living for SDGs sebagai slogan Perusahaan demi berkontribusi pada perwujudan masyarakat simbiosis, dan pencapaian SDGs sebagai tujuan (purpose) Perusahaan.
Salah satu tema utama yang diangkat adalah penanganan terhadap pengaruh perubahan iklim yang telah menjadi masalah Global di seluruh Dunia.
“Untuk itu, kami akan melakukan pemasangan PLTS di 4 pabrik agar dapat mengurangi emisi gas CO2. Selain itu, dengan mempenetrasikan kebiasaan yang akan terhubung pada pembaruan dan konservasi energi di internal perusahaan secara luas, kami akan berusaha untuk mencapai target 100% beralih ke penggunaan energi terbarukan pada tahun 2030,” beber Yuki Ishii.