BANTEN, Cobisnis.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengapresiasi upaya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang menjaga ekosistem lingkungan. Terutama di suasana pandemi Covid-19.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mahdani mengatakan, sangat terbantu dengan adanya program Chandra Asri untuk menjaga lingkungan.
Pemprov Banten memiliki anggaran untuk menjaga serta mengembangkan lingkungan. Namun akibat pandemi Covid-19 banyak program yang tidak bisa berjalan karena alokasi anggaran disedot untuk penanganan Covid-19.
“Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap keuangan Provinsi Banten. Ini juga yang membuat Pemerintah Provinsi Banten masih belum bisa sepenuhnya membuat bangunan yang bersifat fisik,” jelasnya dalam lokakarya yang digelar virtual, kamis (19/8).
Chandra Asri bersama kelompok tani hutan berusaha menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan. Adapun perusahaan memiliki berbagai program antara lain dengan mengintegrasikan aspek-aspek Environment, Social dan Governance (ESG). ESG masuk ke dalam program-program kerja Perseroan, salah satunya yang sudah dijalankan adalah program Restorasi Taman Kehati Kadubeureum, berlokasi di Kampung Pasir Ceuri, Desa Kadubeureum, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang.
Konsep dasarnya perusahaan akan membayar (willingness to pay) kepada kelompok tani hutan (KTH) setempat yang bersedia menerima pembayaran (willingness to accept) untuk membantu merawat dan memonitoring keberlangsungan taman kehati Kadubeureum. Chandra Asri akan melakukan verifikasi setiap 6 bulan sekali bersama FKDC, DLH Kabupaten Serang, dan BBKSDA SKW 1 Serang.
Dia menegaskan, program Chandra Asri perlu mendapat banyak dukungan dari banyak orang. Langkah yang dilakukan Chandra Asri sangat baik jika ditiru perusahaan lain.
“Karena pembiayaan lingkungan tidak hanya tergantung pada pemerintah daerah saja tetapi juga perlu didukung oleh perusahaan atau industri,” katanya.
Program pembangunan yang bersifat fisik saat pandemi Covid-19 butuh kontribusi swasta. Sebab itu kerja sama antara swasta dengan pemerintah daerah perlu dijaga demi kelestarian lingkungan.
“Jika ada sinergi maka Insyaallah keanekaragaman hayati bisa berjalan. Contohnya seperti yang dibantu oleh Chandra Asri,” ucapnya.
Vice President Corporate Relations and Sustainability Chandra Asri Edi Rivai menjelaskan, program jasa lingkungan telah dilakukan perusahaan sejak tahun 2016 untuk menjaga ketersediaan air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau. Kemudian, pada tahun 2020 perusahaan membangun dan mengembangkan Taman Keanekaragaman Hayati (KEHATI) melalui skema jasa lingkungan berbasis masyarakat.
Perusahaan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk melibatkan pemerintah Provinsi dan Daerah. Perusahaan juga menggandeng Rekonvasi Bhumi dan Tenaga Ahli untuk melakukan assessment awal kondisi keanekaragaman Hayati.
Untuk kepentingan pembangunan taman kehati seluas 6,50 hektar tersebut dilakukan pengkayaan tanaman yang didasarkan pada prinsip “local, endemik, langka”. Total ada 540 tanaman yang ditanamam pada 30 blok terdiri dari 18 jenis didasarkan pada Keputusan Bupati di Wilayah Provinsi Banten tentang flora dan fauna khas dari masing-masing kabupaten / kota dan usulan dari ahli burung untuk ketersediaan pakan burung di kawasan tersebut.
“Kami juga merintis penanaman pohon Butun yang bekerjasama dengan komunitas aktivis Insan peduli konservasi alam,” katanya.
Di kawasan Pandeglang perusahaan sudah menetapkan target untuk menyemai 15.000 kantong bibit. Dia berharap upaya ini berhasil dalam bentuk konservasi pelestarian lingkungan di Indonesia.
“Bertahap sudah kami serahkan pada bulan Juli lalu semoga tercipta sinergi yang baik demi kepentingan bersama. Perlui ketahui bahwa kami selalu menjaga Planet, People dan Profit atau 3P,” paparnya.
Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor (PDLKWS) Erik Teguh Primiantoro menilai, kontribusi perusahaan untuk ikut menjaga lingkungan perlu didukung karena Chandra Asri menjadi perusahaan pertama yang menerapkan jasa lingkungan kehati berbasis masyarakat,
“Upaya Chandra Asri sejalan dengan arah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dia berharap program untuk menjaga ekosistem lingkungan bisa dilakukan juga oleh perusahaan lain,” pungkasnya.