JAKARTA,Cobisnis.com – Masa pandemi seperti saat ini menuntut perubahan aktivitas masyarakat, dengan pengadopsian teknologi digital yang semakin meningkat serta menjadi lebih bergantung pada akses internet. Sejalan dengan itu, OVO terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui inisiatif seperti Fintech Academy bersama Bareksa, serta edukasi terkait perlindungan data pengguna melalui berbagai wadah.
Kali ini, sebagai platform pembayaran digital, OVO berkesempatan untuk bekerja sama dengan Universitas Indonesia sebagai salah satu universitas nasional terbaik, melalui Management Student Society FEB UI, dan hadir sebagai pembicara untuk kegiatan The 18th MIST (Marketing Insight): Conference, Seminar, and Training.
Pada sesi “The Fusion Era: Embracing the Digital Ecosystem through Collaboration”, Lody Lukmanto selaku Country Marketing Lead OVO dan Ruben Sumigar yang menjabat sebagai Data Privacy Officer Lead OVO, berkesempatan menyampaikan pengetahuan tentang bagaimana perusahaan perlu mengembangkan ekosistem digitalnya melalui kolaborasi di tengah pandemi ini, serta membahas hal-hal terkait perlindungan data pribadi (data privacy). Tidak hanya itu, Onny Widjanarko, Direktur Eksekutif, Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, turut hadir membuka sesi dan menyampaikan materi. Andina Rosfieta, Corporate Communication Manager OVO, memandu sesi tersebut selaku moderator.
Acara seminar ini diikuti oleh lebih dari 1.600 peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia. Melalui acara ini, OVO berharap dapat memberikan pemahaman mengenai ekosistem digital, fintech, dan data privacy secara lebih mendalam bagi para anak muda Indonesia sebagai penambah wawasan baru yang relevan dengan situasi dan kondisi saat ini.
“OVO turut bangga dapat terus berpartisipasi dalam usaha memberikan edukasi mendalam terkait ekosistem digital dan perlindungan data. Hal ini merupakan salah satu wujud usaha kami bersama para mitra strategis lainnya untuk dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap menjadi ujung tombak bergeraknya roda ekonomi digital Indonesia. Ke depannya, kami akan terus menjalin relasi dengan berbagai institusi pendidikan lainnya untuk berkolaborasi dalam mewujudkan tujuan tersebut,” papar Harumi Supit, Head of Corporate Communication OVO.
Ruben Sumigar, Data Privacy Officer Lead OVO, juga menyatakan pentingnya edukasi dan pemahaman mengenai teknologi digital diimbangi dengan wawasan akan perlindungan data pribadi. “Di OVO, kami sangat memprioritaskan perlindungan data pribadi para pengguna, salah satu contohnya dengan menerapkan multi-layered security system, agar data pribadi pengguna OVO dapat terjamin keamanannya. Namun, masing-masing pengguna tetap perlu berwaspada dan paham mengenai data pribadi apa saja yang tidak boleh disebarkan demi menjaga keamanan privasi mereka. Dengan menerapkan hal tersebut, baik dari sisi penyedia layanan maupun pengguna, maka keamanan privasi akan lebih terjaga dan terjamin.”
Melihat peningkatan tren industri digital dan teknologi finansial yang kian menanjak, terlebih di tengah pandemi, OVO berkomitmen untuk tidak hanya memfasilitasi dari segi layanan keuangan, melainkan juga edukasi atas tren tersebut agar masyarakat mampu memahami secara keseluruhan dan menerapkan secara langsung melalui aplikasi OVO. Dengan edukasi dan pengetahuan yang cukup, secara tidak langsung masyarakat juga mengambil peran dalam mewujudkan usaha pemerintah Indonesia dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.