JAKARTA, Cobisnis.com – Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal dua lebih tinggi dari sejumlah negara di Asia lainnya, seperti India (1,6%), Korea Selatan (5,69%) dan Jepang (-1,6%). Pertumbuhan Indonesia 7,07% YoY di kuartal kedua tahun 2021 dan di kuartal pertama pun perekonomian Indonesia tercatat positif.
Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja, menilai ada potensi pemulihan ekonomi lebih lanjut di tengah program vaksinasi yang terus dipercepat. Karena itu reksa dana saham dapat menjadi pilihan di periode yang sesuai sebagai entry point seperti saat ini. Terutama bagi investor jangka panjang dan atau berprofil agresif.
Berikut kiat-kiat dalam memilih reksa dana saham:
1. Sesuaikan dengan tujuan investasi
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum memilih reksa dana saham adalah memastikan kapan dana investasi ini akan dimanfaatkan. Berinvestasi di reksa dana saham memang menawarkan peluang pertumbuhan yang tinggi, namun juga memiliki tingkat volatilitas atau risiko naik-turunnya harga yang sangat tinggi.
“Jadi, silakan manfaatkan reksa dana saham untuk memenuhi tujuan keuangan dalam jangka waktu 10 tahun mendatang atau lebih; misalnya untuk persiapan pensiun,” kata Freddy di Jakarta (14/8/2021).
Bagi investor dengan profil risiko moderat atau memiliki horizon investasi jangka menengah, sedikit porsi reksa dana saham tetap bisa dimanfaatkan sebagai booster untuk menggenjot kinerja portofolio investasi kita secara keseluruhan.
“Misalkan 10% dari komposisi portofolio kita ditempatkan di reksa dana saham, maka sisanya bisa ditempatkan di investasi lainnya yang risikonya cenderung lebih rendah, seperti reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang,” katanya.
2. Pilih perusahaan manajer investasi yang terpercaya
Manajer Investasi (MI) memiliki peranan yang sangat penting dalam mengelola dana investasi para investor reksa dana. Oleh karena itu, kita harus mencari tahu rekam jejak MI yang akan mengelola dana kita. Cek legalitas MI di situs OJK (https://reksadana.ojk.go.id/Public/ManajerInvestasiList.aspx).
“Kita juga bisa memeriksa rekam jejak MI melalui situs perusahaan MI maupun beragam artikel berita. Selain itu, ada baiknya untuk mengetahui perusahaan yang terafiliasi dengan MI tersebut, para profesional di dalamnya, serta tata kelola perusahaan yang diterapkan di MI tersebut,” jelasnya.
3. Cari tahu strategi pengelolaan
Ada banyak reksa dana saham yang bisa dipilih, masing-masing reksa dana saham memiliki strategi pengelolaan. Ada yang menggunakan tema investasi berdasarkan kapitalisasi pasar, syariah, konvensional, ESG, dan lain sebagainya), atau berdasarkan sektor tertentu (infrastruktur, teknologi, dan lain lain), atau pun dari cara strategi pengelolaan.
Pastikan informasinya lengkap mengenai ini agar dapat memilih yang paling sesuai dengan tujuan investasi kita.
4. Perhatikan konsistensi kinerja reksa dana untuk periode menengah panjang
Salah satu faktor yang penting diperhatikan adalah peringkat dan konsistensi kinerja reksa dana. Beberapa perusahaan domestik maupun global mengadakan pemeringkatan reksa dana. Salah satu perusahaan pemeringkat yang terpercaya adalah Morningstar Rating.
Perusahaan pemeringkat global ini memberikan rating bintang 1-5 terhadap produk dengan usia minimal 3 tahun yang telah melalui proses perhitungan berdasarkan Morningstar Risk-Adjusted Return yang meliputi kinerja bulanan produk dan konsistensi kinerja produk.
Sebagai contoh, reksa dana Manulife Saham Andalan (MSA) dan Manulife Greater Indonesia Fund (MGIF) yang memperoleh rating bintang 5 dari Morningstar Rating pada Juni 2021. Reksa dana MSA memiliki imbal hasil sebesar 27,43% YTD Juli 2021, jauh di atas tolok ukurnya yaitu IDX80 yang -12,25%.
Sedangkan reksa dana MGIF memberikan imbal hasil 24,22% YTD per Juli 2021, melebihi tolak ukurnya yaitu IDX80 dalam USD yang -14,78%.
Dia juga menambahkan di tengah potensi terjadinya pertumbuhan perekonomian Indonesia, peluang investasi pada reksa dana saham dapat dimanfaatkan oleh masyarakat investor yang forward looking. Sambil mencermati risiko saat ini namun pada saat yang sama juga menangkap peluang jangka panjang.