JAKARTA, Cobisnis.com — Kesadaran kaum milenial terhadap instrument investasi terus meningkat. Setelah ramai-ramai masuk pada instrument saham saat pandemi covid dua tahun lalu, saat ini milenial mulai membidik emas. Investasii emas di kalangan milenial saat ini sedang menjadi tren.
Hal tersebut juga terlihat di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Sebagai bank syariah maka BSI menawarkan produk emas dalam tiga kategori yakni cicil emas, gadai emas dan tabungan e-mas. ‘’Kami bangga dan sebenarnya surprise juga bahwa ternyata sekarang anak milenial mulai tertarik investasi emas,’’ kata Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna.
Di sisi lain, perseroan aktif mengenalkan investasi emas kepada anak-anak muda. Emas mudah dimiliki, liquid dan safe haven selain tren harganya yang terus meningkat. Total nasabah cicil ems dari kaum milenial saat ini mencapai 82 ribu atau sekitar 33% dari total nasabah pembiayaan cicil emas. Angka ini meningkat 38% year on year.
Minat investasi emas ini adalah antara lain buah dari edukasi investasi yang dilakukan para influencer. Demikian juga dengan tim Gold Business BSI yang gencar melakukan edukasi dan literasi mengenai manfaat investasi emas bagi kaum milenial.
Menyesuaikan dengan kalangan milineal, BSI menawarkan cicilan emas ulai dari 5 gram emas dengan jangka waktu lima tahun atau cukup dengan Rp7000an perhari sudah bisa memiliki emas. ‘’Ibaratnya ini lebih murah dari secangkir kopi,’’ ujar Anton Sukarna.
Emas menjadi salah satu segmen bisnis ritel yang akan terus dikembangkan oleh perseroan sebagai bentuk literasi investasi keuangan syariah, terutama untuk anak-anak muda. Hal ini pun diharapkan mengurangi efek yang ditimbulkan dari maraknya pinjol (pinjaman online) dan judi online di kalangan anak muda.
“Nanti jika anak muda punya kebutuhan dana mendesak, bisa menggunakan layanan gadai emas di Bank Syariah Indonesia,” kata Anton.
Karena itu untuk kemudahan akses bisnis emas BSI, saat ini perseroan memiliki beberapa layanan produk emas online melalui aplikasi BSI Mobile. Di antaranya reservasi gadai emas, perpanjangan dan Top Up gadai emas, serta pembiayaan cicil emas yang bisa diakses di manapun dan kapanpun.
Melihat tren kenaikan harga emas, Anton pun mengatakan bisnis emas perseroan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada posisi Mei 2024, bisnis emas di BSI mencapai Rp8,5 triliun atau tumbuh 37,42% year on year /yoy. Pertumbuhan bisnis emas di BSI lebih didominasi oleh investasi emas dalam bentuk pembiayaan cicil emas BSI dengan pertumbuhan mencapai 89,88% yoy.
“Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan dan minat masyarakat yang tinggi terhadap emas sebagai instrumen investasi masih sangat tinggi. Emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati masyarakat karena sifatnya yang safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi,” tutupnya