JAKARTA, Cobisnis.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah menyatakan bahwa pengemudi ojek online (ojol) dan kurir logistik memiliki hak atas tunjangan hari raya (THR) keagamaan.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (PHI-JSK) Kemenaker, Indah Anggoro Putri, menjelaskan bahwa meskipun pengemudi ojol dan kurir logistik memiliki hubungan kerja dalam bentuk kemitraan, mereka termasuk dalam kategori pekerja dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
Hal ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor M/2/HK.04.00/III/2024 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2024 Bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Kemenaker telah berkomunikasi dengan para penyedia platform ojol untuk memastikan bahwa THR dibayarkan kepada para pengemudi sesuai dengan ketentuan SE tersebut.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan bahwa para pengusaha harus memberikan THR Lebaran 2024 kepada pekerja paling lambat 7 hari sebelum Hari Raya. Dia juga menekankan agar THR tersebut dibayarkan secara penuh tanpa dicicil.
Menurutnya, ini adalah kewajiban yang harus dipatuhi oleh para pengusaha. THR Lebaran harus dibayarkan sesuai dengan ketentuan tersebut, terutama kepada pekerja dengan PKWT atau PKWTT yang telah bekerja selama 1 bulan atau lebih secara terus menerus, serta kepada pekerja yang di-PHK oleh pengusaha dalam rentang waktu H-30 sebelum Lebaran. Selain itu, pekerja yang dipindahkan ke perusahaan lain dengan masa kerja berlanjut juga berhak mendapatkan THR, jika dari perusahaan sebelumnya mereka belum menerima THR tersebut.