JAKARTA, Cobisnis.com – Pembangunan Infrastruktur Ibukota Baru, Kawasan Nusantara (IKN) merupakan salah satu proyek pembangunan nasional yang sangat strategis bagi kemajuan Indonesia. IKN bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan konektivitas antarwilayah di Indonesia. Sebagai proyek infrastruktur skala besar, IKN memerlukan investasi yang signifikan untuk berhasil dan mencapai potensi penuhnya.
Dalam konteks ini, peran konglomerat atau perusahaan besar memiliki dampak yang sangat penting dalam mendukung pembangunan IKN. Konglomerat memiliki sumber daya finansial, teknis, dan pengalaman yang dapat digunakan untuk mengakselerasi proyek-proyek infrastruktur yang menjadi bagian integral dari IKN. Dukungan konglomerat dalam bentuk investasi, teknologi, serta manajemen proyek dapat membantu mengatasi tantangan dan kendala yang sering muncul dalam proyek infrastruktur besar seperti IKN.
Kabar baiknya, beberapa pengusaha papan atas sudah mulai tertarik untuk membangun kawasan terpadu Ibukota Nusantara. Salah satunya Konsorsium Agung Sedayu Group (ASG) yang akan membangun mixed use di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada akhir September 2023 ini.
MIxed used atau kawasan terpadu ini yang akan dibangun meliputi pusat perbelanjaan, hotel, hingga perkantoran. Sementara Konsorsium ASG ini mencakup 10 perusahaan dalam negeri, yaitu ASG milik Sugianto Kusuma (Aguan), Salim Group milik Anthony Salim, Sinarmas milik Franky Wijaya, Pulauintan milik Pui Sudarto, Djarum milik Budi Hartono. Kemudian Wings Group milik William Katuari, Adaro milik TP Rahmat/Boy Tohir, Barito Pacific milik Prajogo Pangestu, Mulia Group milik Eka Tjandranegara, dan Astra milik Soeryadjaya.
Kabarnya, groundbreaking kawasan terpadu garapan investor swasta tersebut diperkirakan akan dilakukan pada 22 atau 23 September 2023. Selain itu, groundbreaking tersebut konon akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).