JAKARTA, Cobisnis.com – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat terus berkomitmen mendukung perekonomian mikro dan kecil di semua sektor pada mitra binaannya. Adalah Salmi Sufraini, perempuan kelahiran Jakarta 1976 ini merupakan pemilik usaha rumahan Cangcomak “Kacang Coklat Emak” dengan akun instagram @cangcomak.id yang mendapat kesempatan tersebut.
Kacang Coklat Emak (Cangcomak) merupakan perusahaan perorangan dikelola Salmi yang berdiri sejak tahun 2019. Produk ini merupakan resep asli dari ibunda Salmi sejak tahun 1965, sebelum dipasarkan produk ini hanya dibuat pada saat hari raya Lebaran, dan sebagai tanda kasih dan cinta terhadap ibundanya, maka nama Cangcomak Kacang Coklat Emak menjadi Brand produknya.
Cangcomak adalah kacang yang dibalur cokleat yang diproses panggang tanpa minyak, tidak lengket dan tanpa bahan pengawet. Bahan baku dengan kualitas terbaik, terdiri dari 3 varian kacang yaitu kacang tanah, kacang mede dan almond.
Perusahaan Cangcomak yang berlokasi di Jakarta Barat dan sudah bersertifikasi Halal dan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPPIRT) tersebut, pada 2020 memiliki omset sebesar Rp19,5 juta per tahun. Pada Desember 2020, perusahaan perseorangan ini menjadi mitra binaan Pertamina, dan pada 2021 omsetnya naik tajam menjadi Rp43 juta.
Sebagai mitra binaan, Cangcomak mendapat fasilitas kredit dari Pertamina yang kemudian digunakan untuk pembelian oven dengan kapasitas besar, pembelian alat packaging, pembelian bahan baku produksi dan pembelian peralatan untuk mendukung produksi.
“Bantuan itulah yang mendorong terjadinya peningkatan omset dari hanya Rp19 juta pada 2020, menjadi Rp43 juta pada 2021,” kata Salmi.
Ke depan, ia juga siap diikutsertakan dalam kegiatan yang dilakukan Pertamina, baik kegiatan offline dan online, serta produknya juga bisa digunakan sebagai hadiah jika ada kegiatan perusahaan, sehingga dapat meningkatkan omset penjualan.
Dengan dukungan dari Pertamina, Salmi berharap Cangcomak bisa menjadi produsen kacang cokelat organik yang berkualitas dan berkelanjutan demi terciptanya pemenuhan pangan organik yang menyehatkan dan konsumsi yang berkelanjutan.
Cangcomak juga memiliki keinginan untuk memberikan pelayanan konsumsi kacang cokelat organik tanpa bahan pengawet kepada konsumen, mendukung pemberdayaan perempuan dengan mempekerjakan tenaga kerja perempuan di lingkungan terdekat, mendukung konsumsi pangan yang bertanggung jawab dan produksi yang berkelanjutan dan memperkenalkan cita rasa kacang cokelat produksi rumahan yang berkualitas dengan harga terjangkau oleh konsumen.
“Kami bertekad memproduksi Cangcomak berkualitas yang dapat dijangkau konsumen yang kami sasar, diantaranya pekerja muda, pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran yang tinggal dari pusat Kota Jabodetabek atau kota besar lainnya di Indonesia,” katanya.
Untuk mencapai konsumen yang disasarnya itu, Salmi menggunakan berbagai jenis distribusi. Kanal online melalui jalur Google My Bisnis (GMB), marketplace, toko offline dengan retail market modern serta kerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (PPKUM) DKI Jakarta dan Jakprenuer.
“Untuk dapat bertahan di masa pandemi, seluruh pengusaha harus tetap produktif dan terus berinovasi. Pertamina mengedukasi para mitra binaan untuk bergeser dari penjualan secara konvensional beralih ke penjualan secara online. Hal tersebut untuk mengantisipasi penumpukan produksi tanpa pasar,” ungkap Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan.
“Melalui program kemitraan, Pertamina hadir sebagai energi bagi Usaha Mikro dan Kecil, dan bersama-sama kita menggerakkan roda ekonomi masyarakat.” pungkas Eko.
Program ini juga bertujuan untuk terus mengimplementasikan poin 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Selain SDGs, Pertamina juga berupaya menjalankan Environmental, Social & Governance (ESG) di bidang sosial. Dengan cara ini, Pertamina yakin dapat senantiasa menghasilkan manfaat ekonomi di masyarakat sesuai dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial.