JAKARTA, Cobisnis.com – PT Kilang Pertamina Internasional memastikan nilai investasi untuk proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban atau Kilang Tuban dipastikan akan meningkat. Direktur Utama KPI, Taufik Adityawarman mengatakan proyek yang jalan di tempat menjadi salah satu faktor penyebab nilai investasi proyek raksasa ini membengkak.
“Proyeksinya (investasi) akan lebih. Pasti kan terdampak dampak (karena penundaan proyek,” ujarnya kepada awak media di sela agenda IPA Convex 2025 yang dikutip Rabu, 21 Mei.
Taufik menyebut, akibatnya proyek yang semula diperkirakan akan menelan biaya sebesar 13,5 miliar akan membengkak menjadi 23 miliar dolar AS.
Kendati demikian Taufik memastikan pembangunan proyek ini masih akan menggandeng perusahaan migas asal Rusia, Rosneft. Padahal, proyek ini terus tertunda karena Rusia yang masih menjalani sanksi negara barat akibat serangan ke Ukraina.
“Tuban kan masih sama Rosneft,” imbuh dia.
Adapun keputusan final investment decision (FID) dan pengadaan engineering, procurement & construction (EPC) diperkirakan akan rampung pada kuartal IV 2025.
“FID Rosneft itu di kalau enggak salah di kuartal IV Ini rencananya selesai proses,” tandas dia.
Untuk informasi, proyek Kilang Tuban ini merupakan proyek milik PT Pertamina (Persero) yang menggenggam 55 persen saham dan Rosneft memegang 45 persen saham.














