JAKARTA, Cobisnis.com – Institut Le Rosey di Swiss dikenal sebagai salah satu sekolah paling mahal di dunia. Biaya tahunan mencapai USD 150.000–200.000 (Rp2,25–3 miliar), sebanding dengan fasilitas dan pengalaman belajar yang ditawarkan.
Le Rosey memiliki dua kampus: satu di tepi Danau Geneva untuk musim panas, dan satu di pegunungan untuk musim dingin. Siswa dapat menikmati kegiatan ski dan olahraga salju eksklusif, pengalaman yang jarang ditemui di sekolah lain.
Sekolah ini menawarkan fasilitas lengkap, mulai dari laboratorium modern, perpustakaan internasional, hingga studio seni dan olahraga mewah. Semua fasilitas dirancang untuk mendukung akademik, kreativitas, dan kemampuan fisik siswa secara bersamaan.
Program akademik Le Rosey bilingual, menggunakan bahasa Perancis dan Inggris, dengan guru internasional berpengalaman. Kurikulum menekankan akademik, kepemimpinan, diplomasi, dan komunikasi global.
Lingkungan internasional menjadi nilai lebih. Siswa berasal dari lebih 60 negara, memberi pengalaman sosial dan jaringan global yang sangat bernilai untuk masa depan.
Selain prestise, sekolah ini mendidik siswa agar siap menghadapi dunia global dengan kompetensi tinggi, termasuk manajemen waktu, kerja sama tim, dan adaptasi budaya.
Le Rosey juga menekankan kegiatan ekstrakurikuler, dari olahraga ekstrem sampai seni pertunjukan, membantu siswa menemukan bakat dan minat yang unik.
Sekolah ini banyak diminati anak keluarga kerajaan, pebisnis kaya, dan selebritas dunia, menjadikan reputasi dan networking menjadi salah satu benefit terbesar bagi lulusan.
Selain fasilitas fisik, Le Rosey menekankan nilai-nilai pribadi dan karakter, membentuk siswa menjadi individu percaya diri, disiplin, dan mandiri.
Keseluruhan biaya tinggi sebanding dengan pengalaman, fasilitas, pendidikan, dan jaringan sosial eksklusif yang diperoleh siswa, membuat Le Rosey menjadi sekolah paling mahal dan prestisius di dunia.














