JAKARTA, Cobisnis.com – Unilever Indonesia menggandeng Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menginisiasi program Indonesia MIRAH (Medical Innovation and Research Award in Health) 2021 yang secara perdana digelar pada tahun ini.
Program ini bertujuan umengembangkan iklim penelitian bagi dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, sekaligus mendukung target transformasi kesehatan yang diusung pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
Sebanyak 5 proposal penelitian dan 10 karya tulis ilmiah terpilih, dan berhak mendapatkan dukungan dana riset dan apresiasi, dengan total penghargaan sebesar Rp250.000.000.
Acara puncak penghargaan dan webinar digelar di momen peringatan Hari Kesehatan Nasional hari ini, dengan melibatkan narasumber: Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan Republik Indonesia; Dr. Daeng M. Faqih, SH., MH, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia; dan dr. Marhaen Hardjo M. Biomed., PhD, Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia. Acara dibuka oleh sambutan dari Ainul Yaqin, Direktur Beauty and Personal Care Unilever Indonesia.
Dalam kata sambutannya, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyatakan “Kementerian Kesehatan menerapkan 6 pilar transformasi, dimana salah satu pilar layanan primer adalah kampanye promosi kesehatan. Kolaborasi dari berbagai pihak mutlak diperlukan, dalam rangka promosi kesehatan dan mempercepat pencapaian target pembangunan kesehatan di Indonesia.”
“Tak kalah penting adalah pengendalian faktor risiko penyakit, yang tentu erat kaitannya dengan peran riset dan inovasi. Saya sangat mengapresiasi Lembaga Riset IDI dan Unilever, yang menyelenggarakan proses penghargaan Indonesia Medical Innovation Research in Health 2021. Semoga acara ini semakin memantapkan komitmen dan tekad kita untuk mencapai Indonesia emas 2045, sehingga Bangsa Indonesia dapat meraih derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,” tambahnya.
Ainul Yaqin, Direktur Beauty and Personal Care Unilever Indonesia menyatakan, “Unilever telah berada di Indonesia selama hampir 88 tahun, dan terus berkomitmen untuk mendampingi serta membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia. Hal ini sejalan dengan strategi besar kami The Unilever Compass, yaitu strategi untuk menjalankan bisnis sekaligus memberi manfaat kepada masyarakat.”
“Untuk mendukung target transformasi kesehatan yang diusung Kementerian Kesehatan, Unilever berkolaborasi dengan Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menginisiasi program Indonesia MIRAH 2021, yang bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan iklim penelitian dan inovasi kesehatan bagi dokter di Indonesia, termasuk pencegahan dan pengendalian COVID-19,” jelasnya.
Ditambahkan Yaqin, “Bagi Unilever sendiri, riset dan inovasi merupakan bagian penting dari DNA Perusahaan. Berbekal riset dan inovasi pulalah, rangkaian produk kebersihan dan kesehatan kami hadir, dan mendampingi masyarakat dalam menjalani hidup bersih dan sehat, salah satunya brand Lifebuoy”.
Selain kehadiran rangkaian produk higenitas berkualitas, upaya edukasi dan promosi kesehatan juga konsisten dilakukan perusahaan. Di tahun lalu, Unilever juga merayakan tercapainya 100 juta anak dan keluarga Indonesia yang telah menerima edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan pakai sabun.
Urgensi menumbuhkan iklim penelitian juga dipertegas Dr. Daeng M. Faqih, SH., MH, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. “Saat ini, jumlah peneliti kesehatan di Indonesia masih tergolong rendah. Padahal, berbagai riset dan penelitian di bidang kesehatan tentu sangatlah dibutuhkan, mengingat sebuah kebijakan akan tepat diputuskan jika didasari atas suatu penelitian.”
“Inilah mengapa, bersama Unilever, kami berupaya untuk membangun budaya riset dan penelitian terkait kesehatan di tengah para dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, agar kelak tercipta berbagai inovasi bermanfaat, sebagai modal penting memasuki era transformasi kesehatan,” ujarnya, menambahkan.
Program Indonesia MIRAH, digelar sejak Juni lalu, dengan mengusung tema ‘PERAN RISET DAN INOVASI DOKTER INDONESIA DALAM MENYONGSONG ERA TRANSFORMASI KESEHATAN’. dr. Marhaen Hardjo M. Biomed., PhD, Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menambahkan, “Sebanyak 79 proposal penelitian dan karya tulis ilmiah diajukan, dengan membahas beragam ide terkait inovasi kesehatan – mulai dari pengaruh pemberian prebiotik terhadap penderita skizofrenia, efektivitas sambiloto sebagai antiinflamasi, hingga penelitian terkait efektivitas obat kumur terhadap mutasi Virus Sars-Cov-2.”
“Pemenang penghargaan kami pilih berdasarkan daya tarik ide, kualitas penulisan, serta dampak dari penelitian terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi berbagai proposal penelitian dan karya tulis yang telah dibuat, dan tentunya sangat bermanfaat bagi kemajuan dan inovasi sektor kesehatan Indonesia,” tambahnya.
Total penghargaan senilai Rp 250.000.000 diberikan kepada 5 pemenang kategori proposal penelitian, dimana masing-masing pemenang akan mendapatkan dana riset sebesar Rp35.000.000. Sementara 10 pemenang karya tulis ilmiah akan mendapatkan dana apresiasi sebesar Rp7.500.000.