JAKARTA, Cobisnis.com – Saat asik di media sosial pernahkah terpikir bagaimana budaya berekspresi di media sosial harus seperti apa. Terlebih di masa pandemi ketika aktivitas terbatas, kehidupan sehari hari akhirnya hanya dengan media sosial berujung dengan curhat. Padahal banyak cara mengisi waktu di ruang digital misalnya dengan membuat konten yang ringan namun sarat makna.
Dewi Sari, Kepala Eksekutif Sekretariat Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengingatkan, media sosial bukan buku diary yang bisa kita ceritakan semua permasalahan. Sudah banyak contoh meskipun posting curhat di close friend atau teman dekat tetap menyebar.
“Padahal close friend ini kan yang memang dipilih oleh dirinya untuk menjadi yang terdekat. Namun curhatannya bisa bocor juga. Bukan hanya curhat kepada close friend tapi curhat ke satu Indonesia,” ujar Dewi saat jadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021).
Dewi menjelaskan, bagaimana organisasi Mafindo menyampaikan budaya digital yang membangun dan bermanfaat. Mafindo hadir di channel YouTube di situ ada lengkap tentang Tular nalar, pesan bagaimana kita ketika musim Pilpres kemarin atau saat ini pandemi Covid-19 banyak tersebar informasi tanpa sumber yang benar.
Bagaiman kita di Mafindo ini selain periksa fakta juga memberikan literasi digital. Periksa fakta itu adalah suatu metode memeriksa fakta berdasarkan pada media resmi yang ada di Indonesia dan terdaftar di dewan pers.
“Materi dari periksa fakta, literasi digital ini kami kemas ulang dan masukan ke YouTube dalam bentuk video yang menarik untuk belajar. Contohnya, bagaimana pesan bisa memicu ketegangan. Sampai hal lucu ditolak calon mertua karena memberitahu kalau yang disebar mertua hoaks. Ringan tapi penuh makna,” jelasnya.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021) ini juga menghadirkan pembicara Martha Simanjuntak (Pendiri Indonesia Women IT Awareness (IWITA), Vivid Sambas (anggota Mafindo), I Gusti putu Krisna (Relawan TIK Bali), dan hadir juga putri Yulianti sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.