• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Wednesday, December 17, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

Industri Otomotif Nasional Lesu, Mobil LCGC Diharapkan Jadi Penopang

Saeful Imam by Saeful Imam
September 18, 2024
in Ekonomi Bisnis
0
Prospek Pasar Mobil LCGC di Tengah Tekanan Industri Otomotif 2024

Penjualan mobil merosot tajam

JAKARTA, COBISNIS.COM – Di tengah perlambatan kinerja pasar otomotif nasional, segmen Low Cost Green Car (LCGC) tetap menjadi andalan bagi Agen Pemegang Merek (APM) untuk mendorong pertumbuhan penjualan.

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales LCGC nasional menurun 14% year on year (YoY) menjadi 120.145 unit pada periode Januari hingga Agustus 2024.

Meskipun mengalami penurunan, performa LCGC masih lebih baik dibandingkan total penjualan mobil nasional yang merosot 17,1% YoY menjadi 560.619 unit hingga Agustus 2024.

Bahkan secara bulanan, penjualan wholesales LCGC pada Agustus 2024 tumbuh 6% month to month (MtM) menjadi 15.693 unit, lebih baik dibandingkan kenaikan 3% MtM di penjualan mobil nasional yang mencapai 76.304 unit.

Pangsa pasar LCGC dalam kategori wholesales mencapai 21,4% hingga Agustus 2024, meskipun hanya ada tiga merek besar yang bersaing di pasar ini, yaitu Daihatsu, Honda, dan Toyota.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menyatakan bahwa LCGC tergolong lebih tahan terhadap tekanan pasar dibandingkan segmen lain, karena konsumen LCGC mayoritas adalah masyarakat muda atau pembeli mobil pertama.

Menurut Jongkie, harga mobil di kelas LCGC yang terjangkau menjadi salah satu faktor utama yang membuat segmen ini tetap diminati, terutama di tengah kondisi pasar otomotif yang melesu.

Gaikindo optimis penjualan LCGC akan terus tumbuh hingga akhir tahun, meski mulai ada persaingan dari mobil listrik kompak yang juga ditawarkan dengan harga terjangkau.

Salah satu produsen LCGC, Daihatsu, mencatat peningkatan penjualan wholesales LCGC sebesar 61,35% YoY hingga akhir Agustus 2024, dengan total penjualan 52.204 unit. Mayoritas penjualan ini berasal dari model Sigra yang terjual 41.018 unit, disusul Ayla dengan 11.186 unit.

Tri Mulyono, Marketing & Customer Relations Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation, menuturkan bahwa kontribusi LCGC terhadap total penjualan Daihatsu mencapai 44% hingga saat ini, menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan segmen mobil lainnya.

Untuk menjaga pangsa pasar dan mempertahankan kinerja positif, Daihatsu aktif menawarkan berbagai program menarik bagi konsumen, baik untuk pembelian mobil baru maupun perawatan berkala.

Berbeda dengan Daihatsu, Honda justru mengalami penurunan penjualan wholesales LCGC sebesar 3,68% YoY menjadi 29.249 unit hingga Agustus 2024, dengan seluruh penjualan ini berasal dari Honda Brio. Meskipun begitu, Yusak Billy, Sales Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), menyebutkan bahwa LCGC tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap total penjualan Honda, mencapai setengah dari keseluruhan penjualan hingga Agustus 2024.

Billy menambahkan, kompetisi di pasar LCGC saat ini cukup ketat, dengan beberapa merek berusaha mengembangkan produk-produk baru. Honda sendiri terus berupaya menghadirkan Brio sebagai produk LCGC yang berkualitas, mudah dikendarai, hemat bahan bakar, serta memiliki nilai jual kembali yang tinggi.

Ahli otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, berpendapat bahwa LCGC masih menjadi segmen yang berpotensi tumbuh meskipun pasar otomotif nasional tengah lesu. Menurut Yannes, dalam situasi ekonomi yang tidak stabil, konsumen kelas menengah cenderung mencari pilihan mobil yang lebih ekonomis, seperti LCGC, karena keterbatasan daya beli.

Yannes menyatakan bahwa di tengah tantangan ekonomi, LCGC tetap menjadi opsi menarik bagi masyarakat yang mengutamakan efisiensi dan harga terjangkau.

Download Nulled WordPress Themes
Premium WordPress Themes Download
Download Nulled WordPress Themes
Download Premium WordPress Themes Free
online free course
download intex firmware
Download Best WordPress Themes Free Download
ZG93bmxvYWQgbHluZGEgY291cnNlIGZyZWU=
Tags: industri otomotifmobil lcgc

Related Posts

Bridgestone Indonesia Resmi Debut di GJAW 2025, Tegaskan Fokus pada Inovasi dan Mobilitas Berkelanjutan

Bridgestone Indonesia Resmi Debut di GJAW 2025, Tegaskan Fokus pada Inovasi dan Mobilitas Berkelanjutan

by Dwi Natasya
November 19, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bridgestone Tire Indonesia (Bridgestone Indonesia) memastikan kehadiran perdananya di pameran otomotif GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW)...

BYD Kuasai Pasar Mobil China Berkat EV Murah dan Teknologi Baterai

BYD Kuasai Pasar Mobil China Berkat EV Murah dan Teknologi Baterai

by M.Dhayfan Al-ghiffari
November 16, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – BYD makin menguat sebagai merek mobil paling dominan di China setelah mencatat penjualan 3,7 juta unit sepanjang...

Ford F-150 Tetap Jadi Mobil Andalan Warga Amerika

Ford F-150 Tetap Jadi Mobil Andalan Warga Amerika

by M.Dhayfan Al-ghiffari
November 13, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Ford F-Series, terutama model F-150, sudah jadi simbol mobilitas orang Amerika selama lebih dari empat dekade. Mobil...

Investasi Industri Otomotif Tembus Rp174,31 Triliun

Investasi Industri Otomotif Tembus Rp174,31 Triliun

by Farida Ratnawati
August 26, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, total investasi dari industri kendaraan bermotor telah mencapai Rp174,31 triliun sampai saat ini....

Trump Ngamuk hingga Ancam Naikkan Tarif 100 Persen untuk Mobil China Buatan Meksiko

Industri Otomotif Nasional Terancam, GIAMM Desak Respons atas Kenaikan Tarif Impor AS

by Saeful Imam
April 7, 2025
0

JAKARTA, COBISNIS.COM - Kebijakan kenaikan tarif impor sebesar 32 persen yang diterapkan Amerika Serikat terhadap produk komponen otomotif Indonesia dinilai...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

Profil Resbob, Konten Kreator yang Hina Suku Sunda

December 16, 2025
Rokok di Luar Negeri Mahal, Bukan Karena Produksi Tapi Kebijakan

Rokok di Luar Negeri Mahal, Bukan Karena Produksi Tapi Kebijakan

December 16, 2025
Direksi Bank Mandiri Turun Langsung Pastikan Bantuan Bencana di Sumatera Tepat Sasaran

Direksi Bank Mandiri Turun Langsung Pastikan Bantuan Bencana di Sumatera Tepat Sasaran

December 17, 2025
Sidang Kasus Chromebook Ditunda, Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terima Aliran Dana

Sidang Kasus Chromebook Ditunda, Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Tak Terima Aliran Dana

December 17, 2025
Harga tiket memicu pertanyaan: akankah ini menjadi Piala Dunia ‘prawn sandwich’?

Harga tiket memicu pertanyaan: akankah ini menjadi Piala Dunia ‘prawn sandwich’?

December 17, 2025
Hujan Diprakirakan Turun di Jabodetabek, Bogor Jadi Wilayah Paling Rawan

Hujan Diprakirakan Turun di Jabodetabek, Bogor Jadi Wilayah Paling Rawan

December 17, 2025
Saham INRU

BEI Suspensi Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Terkait Hasil Hutan

December 17, 2025
Taylor Swift Berikan Bonus Fantastis Rp 3,1 Triliun ke Crew

Taylor Swift Berikan Bonus Fantastis Rp 3,1 Triliun ke Crew

December 17, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved