JAKARTA, Cobisnis.com – Indonesia dan Turki tengah menyiapkan roadmap kerja sama industri strategis jangka panjang sebagai upaya memperkuat kolaborasi lintas sektor. Peta jalan ini diharapkan menjadi panduan jelas dalam mendorong hubungan ekonomi kedua negara ke level yang lebih tinggi.
Roadmap tersebut tidak hanya berisi rencana jangka pendek, melainkan juga strategi keberlanjutan. Indonesia menargetkan peningkatan nilai tambah produk industri, sementara Turki berfokus pada perluasan pasar dan akses bahan baku. Dengan pendekatan ini, kedua negara ingin menciptakan kerja sama yang saling melengkapi.
Turki memiliki posisi strategis di persimpangan Eropa dan Asia, menjadikannya pintu masuk penting bagi produk Indonesia. Sebaliknya, Indonesia dengan pasar besar dan sumber daya alam melimpah dapat menjadi mitra kunci bagi industri Turki yang tengah berekspansi ke Asia Tenggara.
Kementerian Perindustrian menyebut roadmap ini akan meliputi berbagai sektor. Mulai dari manufaktur, otomotif, tekstil, makanan-minuman, hingga teknologi digital. Sektor pertahanan dan energi juga masuk dalam daftar potensi kerja sama yang sedang dibicarakan secara lebih mendalam.
Selain perdagangan, kerja sama industri akan mencakup investasi bersama atau joint venture. Skema ini memungkinkan perusahaan dari kedua negara berbagi modal, teknologi, dan keahlian, sehingga mendorong transfer pengetahuan serta meningkatkan daya saing.
Indonesia menilai kerja sama ini sejalan dengan prioritas untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Dengan dukungan mitra industri seperti Turki, produk manufaktur dalam negeri diharapkan mampu menembus pasar global dengan daya saing lebih kuat.
Turki di sisi lain membutuhkan pasokan bahan baku yang stabil serta pasar baru untuk produk industrinya. Hubungan dengan Indonesia akan membantu diversifikasi rantai pasok, sekaligus memperkuat posisinya sebagai hub perdagangan yang menghubungkan Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
Dari perspektif geopolitik, kerja sama ini juga menguntungkan kedua belah pihak. Indonesia dan Turki sama-sama ingin memperluas jejaring ekonomi di luar mitra dagang tradisional seperti China, Amerika Serikat, atau Uni Eropa. Diversifikasi ini penting untuk mengurangi risiko ketergantungan berlebihan.
Analis menilai roadmap ini berpotensi menciptakan peluang besar di sektor logistik, transportasi, dan perdagangan digital. Jika terimplementasi dengan baik, nilai perdagangan bilateral dapat meningkat signifikan dalam lima tahun mendatang.
Langkah Indonesia dan Turki menyusun roadmap industri strategis menjadi bukti komitmen keduanya dalam memperkuat hubungan ekonomi jangka panjang. Dengan strategi ini, kolaborasi industri tidak hanya fokus pada keuntungan sesaat, tetapi juga menciptakan dampak berkelanjutan bagi pertumbuhan kedua negara.














