Cobisnis.com – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 19 Mei 2020 diprediksi menguat seiring banyaknya katalis positif mulai dari penguatan bursa saham global hingga harga komoditas. Sepuluh saham mendapat rekomendasi beli di harga bawah.
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan, perusahaan bioteknologi Moderna Inc. mengatakan tes awal bakal vaksin virus corona membuahkan hasil yang menjanjikan dari sejumlah kecil sampel mendorong penguatan Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 3,85% dan dikombinasikan dengan penguatan iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) sebesar 3,77%.
“Hal tersebut berpotensi menjadi katalis pendorong IHSG untuk menguat dalam perdagangan Selasa ini,” kata Edwin dalam risetnya di Jakarta, Selasa 19 Mei 2020.
Potensi penguatan IHSG terjadi di tengah terus meningkatnya jumlah korban pandemi virus corona yang terjangkiti dan tewas, bahkan makin meningkat karena semakin ignorance-nya masyarakat Indonesia akan Corvid19.
Akibat Virus Corona di Indonesia semakin bertambah banyak di mana Virus Corona sudah menjangkiti 18.010 orang (menuju 20.000 orang) dengan jumlah korban tewas 1.191 orang, menuju 1,300 orang tewas dan Fatality Rate sebesar 6,61% berdasarkan Worldometers Info.
Lebih lanjut, menurut Edwin, menguatnya harga komoditas seperti: minyak 11,25%, batu bara 0,19%, crude palm oil (CPO) 3,02%, nikel 3,68% dan timah 0,18% berpotensi mendorong penguatan saham berbasis komoditas tersebut dalam perdagangan Selasa ini.
Potensi rebound IHSG, kata Edwin, terjadi di tengah investor asing yang terus membukukan Net Sell di mana secara year to date (ytd) per 18 Mei 2020 mencapai sebesar Rp25,62 triliun. “Pada saat yang sama secara valuasi masih cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli,” ungkap dia.
Edwin merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan aksi beli saham atau Swing Trade. “Pelaku pasar dapat fokus atas saham dari sektor Coal, Otomotif, Logam Emas, Infrastruktur, Telekomunikasi, Oil, CPO dan Retail dalam perdagangan Selasa ini,” tuturnya.
“Laju IHSG diperkirakan berada dalam kisaran support 4.492 dan resisten 4.572,” ujarnya.
Di atas semua itu, Edwin merekomendasikan beli di harga bawah alias Buy on Weakness (BoW) saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) , PT Astra International Tbk (ASII), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).