• © Copyright 2025 Cobinis.com – All Right Reserved
Friday, December 5, 2025
Cobisnis
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
  • Beranda
  • Ekonomi Bisnis
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Entertaiment
  • Humaniora
  • Sport
  • Teknologi
  • Otomotif
  • Foto
No Result
View All Result
Cobisnis
No Result
View All Result
Home Ekonomi Bisnis

IHSG Ambruk, Kombinasi Sentimen Global dan Faktor Domestik Guncang Pasar Saham

Saeful Imam by Saeful Imam
March 19, 2025
in Ekonomi Bisnis
0
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Terdongkrak Setelah Pemilu 2024

IHSG jeblok, pertanda ekonomi suram?

JAKARTA, COBISNIS.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hampir 7 persen dalam sesi pertama perdagangan pada Selasa (19/3), menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan penghentian sementara perdagangan saham.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan bahwa penurunan tajam ini dipicu oleh sentimen global, termasuk kebijakan ekonomi dan perang tarif yang dijalankan Presiden AS Donald Trump, yang membuat investor lebih berhati-hati dalam menentukan langkah investasi mereka.

Iman menjelaskan bahwa tren penurunan indeks sebenarnya telah terjadi sejak pekan sebelumnya akibat ketidakpastian global. Ia menambahkan bahwa sebagian besar investor asing bereaksi terhadap pembaruan kebijakan Trump, yang menjadi salah satu faktor utama penurunan IHSG hari itu.

Namun, Ekonom Wijayanto Samirin menilai bahwa pelemahan IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh faktor domestik. Setidaknya ada lima sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG, mulai dari kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang buruk hingga kebijakan ekonomi pemerintah yang dinilai tidak realistis dan kurang memiliki pendekatan teknokratis yang jelas.

Wijayanto juga menyoroti berbagai isu dalam negeri yang turut melemahkan IHSG, termasuk skandal korupsi di sejumlah BUMN yang merusak kepercayaan publik serta pasar. Selain itu, rencana revisi Undang-Undang TNI yang mendapat kritik keras dari masyarakat turut memberikan tekanan terhadap pasar saham.

Menurutnya, muncul kekhawatiran bahwa perubahan dalam regulasi tersebut dapat menimbulkan protes besar. Selain itu, penurunan IHSG juga dipengaruhi oleh ketidakpastian mengenai peringkat kredit Indonesia dari lembaga seperti Fitch, Moody’s, dan S&P, yang diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang.

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita, menilai bahwa kondisi yang terjadi di pasar saham mencerminkan keadaan perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja. Banyak investor yang tidak lagi yakin terhadap aset mereka di Indonesia, sehingga memilih untuk menjual saham dalam jumlah besar.

Ronny menambahkan bahwa kondisi ini juga didukung oleh data historis yang menunjukkan bahwa sebagian besar aksi jual berasal dari investor domestik. Indikator ekonomi lainnya seperti daya beli yang lesu serta penerimaan pajak yang menurun turut memperkuat tanda-tanda perlambatan ekonomi.

Penerimaan negara dari pajak dalam dua bulan pertama tahun ini hanya mencapai Rp187,8 triliun atau turun sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, defisit fiskal sudah mencapai Rp31,2 triliun hingga akhir Februari 2025.

Kondisi ini semakin memperburuk kepercayaan investor terhadap Indonesia sebagai tempat investasi yang menguntungkan. Ronny memperingatkan bahwa pelarian modal yang terus berlanjut dapat menghambat perputaran uang dalam ekonomi, berpotensi meningkatkan angka pengangguran dan kemiskinan.

Selain faktor ekonomi, ia juga menyoroti kekhawatiran investor terkait pembentukan holding BUMN media Danantara dan revisi UU TNI. Menurutnya, intervensi negara dalam sektor bisnis, terutama dengan keterlibatan militer, bisa menimbulkan distorsi pasar dan ketidakpastian bagi investor.

Sementara itu, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani, menambahkan bahwa isu mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memicu gejolak pasar. Selain itu, kekhawatiran perang dagang serta arus keluar dana asing semakin memperburuk sentimen investor terhadap pasar saham Indonesia.

Secara keseluruhan, kombinasi antara ketidakpastian global, kondisi fiskal yang memburuk, serta berbagai kebijakan domestik yang kontroversial menyebabkan IHSG mengalami tekanan signifikan. Jika situasi ini terus berlanjut, stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor terhadap Indonesia dapat semakin tergerus.

Download Nulled WordPress Themes
Download Best WordPress Themes Free Download
Premium WordPress Themes Download
Download Premium WordPress Themes Free
free download udemy paid course
download xiomi firmware
Download WordPress Themes Free
udemy course download free
Tags: IHSG anjlokPasar sahamruu tni

Related Posts

Ilustrasi pergerakan saham AWAN

Kenapa IHSG Melemah 40 Poin di Awal Perdagangan Kamis 21 Agustus 2025 Meski Mayoritas Sektor Menghijau?

by Rizki Meirino
August 21, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada awal perdagangan Kamis (21/8) meski sebagian besar sektor masih...

Keponakan Prabowo Bantah RUU TNI Penyebab IHSG Anjlok

Keponakan Prabowo Bantah RUU TNI Penyebab IHSG Anjlok

by Farida Ratnawati
March 19, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono membantah volatilitas perdagangan saham yang terjadi kemarin, yang menyebabkan Bursa...

Saham TINS

IHSG Anjlok 6,12%, Cerminan Kekhawatiran Investor terhadap Ekonomi Indonesia yang Makin Suram

by Saeful Imam
March 19, 2025
0

JAKARTA, COBISNIS.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam sebesar 6,12% pada perdagangan Selasa (18/3/2025), mencerminkan kekhawatiran investor...

Danantara

IHSG Anjlok, BEI Lakukan Trading Halt Imbas Sentimen Global dan Kebijakan Pemerintah

by Saeful Imam
March 19, 2025
0

JAKARTA, COBISNIS.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat membekukan sementara perdagangan atau trading halt akibat anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan...

Bayang-Bayang Kenaikan Suku Bunga BI, Bagaimana Sikap OJK?

OJK: Kontribusi Pasar Saham RI ke PDB Masih Rendah Dibandingkan Negara Tetangga

by Farida Ratnawati
January 3, 2025
0

JAKARTA, Cobisnis.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkapkan rasio kapitalisasi pasar (market cap) saham Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB)...

Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Verrell Bramasta

Dirujak Netizen Gara-gara Outfit, Verrell Bramasta Pernah Belajar di Singapura hingga Oxford

December 5, 2025
Livin’ Fest 2025 Sambangi Bali, Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif

Livin’ Fest 2025 Sambangi Bali, Bank Mandiri Dorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif

December 5, 2025
CIMB Niaga

CIMB Niaga Perkuat Wealth Solution untuk Dampingi Nasabah Sambut 2026

December 5, 2025
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

TRIN Umumkan Kerja Sama Besar dengan Keponakan Presiden Prabowo, Ini Detailnya

December 5, 2025
BNI Gelar wondr BrightUp Cup 2025, Perkuat Sportainment dan Ekosistem Olahraga Tanah Air

BNI Gelar wondr BrightUp Cup 2025, Perkuat Sportainment dan Ekosistem Olahraga Tanah Air

December 5, 2025
Strategi Fiskal Kemenkeu Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 2029

Strategi Fiskal Kemenkeu Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 2029

December 5, 2025
Pesan di Balik Klaim Kemenangan Putin yang Mengenakan Seragam Kamuflase di Ukraina

Pesan di Balik Klaim Kemenangan Putin yang Mengenakan Seragam Kamuflase di Ukraina

December 5, 2025
Grand City Convex Surabaya Siap Gelar Livin’ Fest 2025 pada 11–14 Desember

Grand City Convex Surabaya Siap Gelar Livin’ Fest 2025 pada 11–14 Desember

December 5, 2025
">
  • Redaksi
  • Profil
  • Media Kit
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Cyber
  • Kontak

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi & Bisnis
  • Nasional
  • Industri
  • Lifestyle
  • Humaniora
  • Kesehatan & Olahraga
  • Startup Center
  • Foto
  • Youtube

© Copyright 2025 Cobinis.com - All Right Reserved