JAKARTA, Cobisnis.com – PT Hutama Karya (Persero) mencatatkan kinerja positif pada 2024. Berdasarkan laporan keuangan unaudited, Hutama Karya berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2,4 triliun di 2024.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, perseroan juga berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp31,07 triliun.
Angka tersebut meningkat 15,37 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.
Budi menjelaskan kinerja positif perusahaan di 2024 utamanya didukung oleh peningkatan produktivitas perusahaan serta efisiensi pada beban pokok pendapatan, bahan usaha, dan beban bunga yang berjalan.
“Kami laporkan terkait kinerja perusahaan tahun 2024. Kinerja utama karya tahun 2024 menunjukkan angka yang positif melalui perolehan pendapatan sebesar Rp31,07 triliun dan labah bersih sebesar Rp2,4 triliun,” katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu, 5 Maret.
Mengacu pada data paparan yang disampaikan Budi, tren pendapatan Hutama Karya menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2020 lalu, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp23,4 triliun dengan EBITDA Rp2,1 triliun.
Namun, perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp2 triliun.
Sementara di 2021, pendapatan perseroan tercatat turun menjadi Rp20,5 triliun dengan EBITDA meningkat ke angka Rp2,9 triliun. Namun, rugi bersih perseroan meningkat menjadi Rp2,4 triliun.
Di 2022, pendapatan perseroan tercatat meningkat jadi Rp24,1 triliun dengan EBITDA Rp4,1 triliun. Kerugian yang dicatatkan perusahaan juga mengalami penurunan menjadi Rp400 miliar.
Kemudian, tren positif ini berlanjut di 2023 dimana perseroan berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp26,9 triliun dengan EBITDA Rp7,2 triliun. Sementara laba bersih ya g dibukukan sebesar Rp1,9 triliun.
Di 2024, terjadi peningkatan signifikan terhadap pendapatan perseroan mencapai Rp31,1 triliun. Di mana EBITDA tercatat Rp4,8 triliun dan laba bersih mencapai Rp2,4 triliun.
“Secara hirostikal, perusahaan terus berkonsisten, berkomitmen dalam rangka penyehatan kinerja keuangan tersebut dari perbaikan kinerja setiap tahunnya,” tutur Budi.
Aset Tumbuh
Budi mengatakan, total aset yang dimiliki Hutama Karya juga mengalami peningkatan sejak 2020.
Pada tahun 2020, aset perusahaan tercatat Rp114,1 triliun. Di 2021, aset meningkat menjadi Rp132,9 triliun.
Lalu di 2022, aset tercatat sebesar Rp156,3 triliun. Kemudian, aset perseroan juga naik di 2023 tercatat menjadi Rp169,7 triliun.
Di 2024, aset perusahaan mencapai Rp196,38 triliun.
“Pembentuk utama dari aset tersebut adalah investasi jalan tol Trans Sumatra hingga tahun 2024 mencapai 1.014,5 km dengan total pengoperasian sepanjang 879,2 km,” ujarnya.
Selama periode 2020 hingga 2024, sambung Budi, perusahaan juga berhasil mengerjakan 215 proyek konstruksi.
Proyek tersebut terdiri dari 46 persen proyek jalan dan jembatan, 22 persen gedung, 7 persen prasarana perhubungan, 16 persen sumber daya air, dan lain-lainnya 9 persen.