JAKARTA, Cobisnis.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merayakan hari jadinya ke 53 pada 24 September 2021. Dalam perayaan di tengah situasi yang masih diselimuti keprihatinan atas dampak pandemi, Kadin memfokuskan perhatiannya untuk turut berkontribusi dalam pemulihan kesehatan dan perekonomian nasional.
HUT Kadin ke 53 mengambil tema “53 Tahun KADIN Indonesia Rumah KITA yang Kolaboratif dan Insklusif siap Pulihkan Kesehatan dan Bangkitkan Ekonomi Bersama Seluruh Masyarakat”.
“Pada masa sekarang ini Kadin tidak hanya ikut berperan dalam pembangunan ekonomi, namun juga diharapkan turut andil bersama pemerintah menyelesaikan tantangan kesehatan dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Tantangannya memang cukup tidak mudah, karena bagaimanapun isu kesehatan ini berimbas pada perekonomian. Oleh Karena itu, kesehatan menjadi salah satu perhatian kami untuk ikut membangun perekonomian ke depan,” ungkap Arsjad.
Kadin telah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program vaksinasi untuk percepatan terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) tidak hanya di kalangan swasta tetapi hingga juga masyarakat umum demi mewujudkan target vaksinasi 2 juta orang per hari. Kadin pun mengerahkan program bus vaksinasi keliling untuk menjangkau masyarakat yang kesulitan akses pada fasilitas kesehatan, menginisiasi pembangunan rumah oksigen di berbagai daerah, penyaluran paket tabung oksigen medis di semua provinsi, hingga paket bantuan sosial untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Pandemi ini menunjukan kita betapa pentingnya pengembangan industri kesehatan dan farmasi nasional. Di sisi lainnya ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk investasi,” ungkapnya.
Menurut Arsjad, di usia 53 tahun merupakan momentum yang tepat bagi Kadin Indonesia untuk mensyukuri dan merayakan segala pencapaian pengusaha, sebagai salah satu komponen bangsa yang berperan penting bagi kemajuan perdagangan dan industri, selain juga melakukan evaluasi dan menyusun rencana yang startegis untuk iklim dunia usaha ke depan.
Pihaknya juga menyoroti pemberdayaan UMKM yang dalam pandemi ini cukup terpukul. “UMKM biasanya cukup diandalkan menopang ekonomi seperti ketika krisis yang pernah dilalui, namun tidak untuk kali ini. Sehingga UMKM ini harus menjadi perhatian serius kita bersama,” kata dia.
Kadin, lanjutnya, akan mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dan berdaya saing baik di dalam negeri maupun di pasar global. Program terkait pengembangan kawasan dan integrasi UMKM masuk rantai pasok, digitalisasi koperasi dan UMKM, inkubasi bisnis koperasi dan UMKM, serta skema pembiayaan sesuai model bisnis dan komoditas diharapkan akan mampu mendorong UMKM Indonesia semakin berdaya saing.
“UMKM berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Kita harapkan pelaku UMKM pun bisa lebih beradaptasi dengan teknologi, mempunyai literasi digital untuk dapat mengembangkan pasar dan bisnisnya,” pungkas dia.
Kadin Indonesia resmi berdiri sebagai satu-satunya induk organisasi dunia usaha yang dibentuk berdasarkan amanat UU Nomor 1 Tahun 1987 sebagai wadah komunikasi dan konsultasi antar pengusaha Indonesia dan antara pengusaha Indonesia dengan pemerintah, serta sebagai jembatan yang menyatukan kepentingan pengusaha Indonesia dengan pengusaha asing.
Kadin telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional, terutama dalam hal mewujudkan pemerataan, keadilan dan kesejahteraan rakyat, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa untuk meningkatkan ketahanan nasional dalam percaturan perekonomian regional dan internasional.