Cobisnis.com – Seiring dengan tingginya minat investor untuk berinvestasi yang diikuti dengan peningkatan ekspansi perusahaan, industri manufaktur terus menyerap tenaga kerja dan menghasilkan rantai ekonomi baru.
Hal tersebut menjadi sebagai salah satu efek berantai dari aktivitas
industrialisasi yang sekaligus turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru-baru ini dirilis, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Karawang pada tahun 2020 mencapai 1.162.633 orang dengan tingkat
penyerapan tenaga kerja sebesar 88,2% dimana 32,2% diantaranya bekerja di industri manufaktur.
Sebagian dari industri manufaktur tersebut tidak lain adalah 148 tenant di Suryacipta City of Industry atau dikenal dengan Suryacipta yang berlokasi di Karawang Timur (1.400 hektar).
Tenant tersebut berasal dari berbagai sektor industri, diantaranya otomotif, FMCG, building material, packaging, elektronik, farmasi dan alat kesehatan, steel & metal, logistik, dan permesinan.
Binawati Dewi, Head of Sales Suryacipta menjelaskan bahwa “Hingga saat ini, ada sekitar 33.400 pekerja yang diserap oleh seluruh tenant di kawasan industri Suryacipta dimana sebanyak 40%
atau sekitar 13.400 diantaranya berasal dari area di sekitar Suryacipta. Hal tersebut memberikan indikasi atas dampak positif dari perkembangan kawasan industri terhadap penyerapan tenaga kerja setempat.”
Suryacipta terus berperan aktif mendukung pemerintah dalam rangka penciptaan lapangan kerja baru dengan meluncurkan smart city yang berlokasi di Subang, Jawa Barat. Mengusung konsep smart & sustainable, maka kawasan industri, komersial serta residensial akan saling terintegrasi
sehingga dapat menciptakan ekosistem yang saling mendukung.
“Meskipun perkembangan teknologi 4.0 yang akan diaplikasikan pada industri manufaktur dikhawatirkan akan mengurangi jumlah tenaga kerja, namun dengan luasnya yang mencapai
2.717 hektar, Subang Smartpolitan diperkirakan akan tetap dapat menyerap lebih dari 50.000 pekerja di industri manufaktur setelah sepenuhnya beroperasi dimasa depan” ujar Dewi.
“Tidak hanya itu, perkembangan teknologi manufaktur dapat mendorong pertumbuhan akan tenaga kerja yang lebih terampil, sehingga menciptakan dorongan untuk tingkat pendidikan yang
lebih tinggi” tandasnya.
Dewi menambahkan, Subang Smartpolitan akan memberikan kontribusi positif tidak hanya dari
perekonomian setempat, namun juga dari keadaan sosial secara keseluruhan termasuk pendidikan.
Pengembangan ini selaras dengan visi perusahaan yaitu “Building a Better Indonesia”, dimana Subang Smartpolitan tidak hanya akan memberikan kontribusi terhadap Kabupaten Subang tetapi juga untuk Indonesia.