Cobisnis.com – Pemerintah Kota Tegal meresmikan pusat daur ulang sampah yang berlokasi di Kelurahan Mintaragen setelah resmi bergabung sebagai penyelenggara Program “Yok Yok Ayok Daur Ulang!”.
Program ini digulirkan bersama dengan Trinseo, Kemasan Group, dan organisasi pendukung lainnya, yaitu Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (INAPLAS); Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI); Ikatan Pemulung Indonesia (IPI); dan Responsible Care Indonesia.
Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Kota Tegal kembali menyampaikan upayanya dalam mengatasi permasalahan sampah, di mana mulai terlaksananya program percontohan pengelolaan sampah secara end-to-end.
Pusat pengelolaan sampah di Kelurahan Mintaragen ini juga menjadi Pusat Pengelolaan Sampah Kota yang pertama di Indonesia setelah terpasangnya mesin pemadat polistirena busa pada Maret 2020 lalu, yang kemudian disusul dengan hadirnya mesin predator sampah.
“Kami berkomitmen dalam mengelola sampah melalui sinergi dengan para stakeholder terkait melalui program daur ulang sampah ini untuk mencapai dan menggerakkan ekonomi sirkular,$ ujar Sekda Kota Tegal Dr. Drs. Johardi, MM dalam siaran pers yang diterima Cobisnis.com, Sabtu (27 Februari 2021).
Johardi yang mewakili Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menegaskan komitmen Pemkot Tegal terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan hidup yang merupakan permasalahan kompleks bagi hampir seluruh daerah.
Kota Tegal mewujudkannya dengan menjalankan Pasal 12 UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Mulai dari pengelolaan sampah di 21 TPS dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle), pemanfaatan sampah kantong keresek untuk bahan baku sepatu dan kerajinan lainnya.
Bahkan, jalan di Kompleks Balai Kota Tegal dibuat dari aspal yang dicampur dengan limbah plastik.
Dikatakan Wali Kota, pengelolaan sampah dengan konsep lama yaitu dikumpulkan kemudian diangkut dan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), harus ditinggalkan, Karena cara tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah sampah.
“Syukur alhamdulillah di awal tahun 2021 ini kota tegal telah membuat perubahan tatanan pengelolaan sampah, yang pada mulanya hanya dijadikan kompos, bahan daur ulang, maupun berakhir di TPA, kini telah menggunakan mesin predator yang mampu mengolah hampir semua jenis sampah yang menghasilkan briket sampah,” jelas Johardi.
Wali Kota mengucapkan terima kasih kepada PT Kemasan Ciptatama Sempurna yang telah memberi bantuan CSR berupa mesin predator dan secara resmi dilaunching pada event Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ini.
“Dan Kota Tegal merupakan yang pertama di indonesia yang merubah sampah menjadi briket melalui mesin predator,” ujar Wali Kota.
Presiden Direktur PT. Trinseo Materials Indonesia dan Direktur Sustainability Responsible Care Indonesia, Hanggara Sukandar, berperan selaku Direktur Konsultan Keberlanjutan untuk Pusat Pengelolaan Sampah Kota Tegal juga menyampaikan bahwa kolaborasi program daur ulang ini memiliki tujuan akhir untuk mencapai ekonomi sirkular.
“Kolaborasi ini merupakan contoh sempurna yang menggambarkan bahwa dengan adanya upaya bersama seperti ini, kami membantu menutup loop lingkaran ekonomi sirkular di Indonesia dan sekitarnya,” ucap Hanggara Sukandar pada acara peresmian di Tegal.
Wahyudi Sulistya, Direktur Kemasan Group yang juga hadir memberi kata sambutan menekankan pentingnya daur ulang sampah plastik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
“Kemasan Group telah menyumbangkan kepada pusat pengelolaan sampah Kota Tegal satu unit mesin pemadat PS dan satu unit mesin predator sampah, yang mana mesin predator sampah tersebut mampu mengolah 20 ton sampah basah setiap hari. Saya berharap ini dapat membantu tercapainya ekonomi sirkular,” jelas Wahyudi Sulistya.
Acara ini juga didukung dan dihadiri oleh Prispolly Lengkong, Ketua Nasional Ikatan Pemulung Indonesia.