JAKARTA, Cobisnis.com – Dalam rangka peringatan Hari Air Sedunia, Danone-AQUA menyelenggarakan Webinar yang bertajuk “Melestarikan Ketersediaan Air Dalam Menghadapi Perubahan Iklim”. Dengan menggandeng para pemangku kepentingan mulai dari Pemerintah, LSM, dan juga Pegiat Media Sosial, acara ini diharapkan dapat memberikan perspektif yang lebih komprehensif bahwa kelestarian air dan perubahan iklim menjadi tantangan tersendiri dalam memastikan ketersedian air di masa kini dan masa depan.
Pasalnya, dari data yang dikeluarkan oleh badan PBB yaitu World Meteorological Organization, sebagian besar negara di dunia tidak siap menghadapi krisis air, seperti banjir dan kekeringan yang diperkirakan akan memburuk seiring perubahan iklim. Secara global, laporan tersebut menemukan 25% dari semua kota yang disurvei sudah mengalami kekurangan air secara berkala.
Oleh karena itu penting bagi pemangku kepentingan untuk bersama-sama menanggulanginya. Danone-AQUA juga ingin menyebarkan inisiatif yang telah dilakukan tentang konservasi air dari hulu ke hilir.
Peringatan Hari Air Sedunia atau World Water Day 2022 secara global mengusung tema Groundwater: Making the invisible, visible atau Air Tanah : membuat yang tidak terlihat. Bisa dilihat dengan menitik beratkan pada pemanfaatan dan pengelolaan air tanah. Air, terutama air tanah, adalah sumber daya yang paling umum digunakan untuk mendukung kebutuhan air minum, pertanian, sistem sanitasi, dan kebutuhan industri.
Apa yang kita lakukan di atas permukaan tanah sangat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas air tanah yang ada. Oleh karena itu, aktivitas yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab adalah kunci dari kelestarian dan perlindungan siklus air yang berkelanjutan.
Dr. Ir. Muhammad Rizal, M.Sc., Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian PUPR dalam sambutannya menjelaskan Indeks pemakaian air di Indonesia menunjukkan bahwa beberapa tempat seperti di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, serta Bali dan Nusa Tenggara mempunyai status kritis sedang sampai dengan kritis berat.
“Ini merupakan tantangan yang dihadapi Indonesia, sehingga Kementerian PUPR harus menjawab dengan pembangunan infrastruktur dan pengelolaan sumber daya air yang ditujukan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Muhammad Rizal.
“Oleh karena itu kami mengapresiasi pihak AQUA – DANONE yang telah mengadakan peringatan Hari Air Sedunia 2022 untuk mengeratkan rasa tanggung jawab kita dalam menjaga kelestarian sumber daya air Indonesia”, lanjut Muhammad Rizal.
Menjawab tantangan dan juga peluang yang salah satunya merupakan tanggung jawab pelaku industri, Danone-AQUA menyampaikan program dan inisiatifnya dalam melakukan usaha-usaha pelestarian siklus air dan juga ketersediaan air. Selain itu upaya pengukuran keberhasilan dampak air positif juga telah dilakukan bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
BRIN melakukan validasi atas analisa dan kalkulasi dampak kepengurusan (Stewardship) aktivitas pengelolaan air yang dilakukan oleh Danone-AQUA dengan metode Volumetric Water Benefit Analysis (VWBA) di dua lokasi pabrik AQUA yaitu Mekarsari dan Babakanpari di sumber air Kubang.
Ratih Anggraeni, Head of Climate and Water Stewardship Danone Indonesia menjelaskan, Danone-AQUA berkontribusi dalam melindungi sumber daya air tanah secara menyeluruh dengan mengembalikan air ke dalam ekosistem, menggunakan air secara bertanggung jawab dan meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat.
“Kami berkomitmen dalam menjaga sumber daya air untuk keberlanjutan lingkungan dan bisnis bersama masyarakat serta pemangku kepentingan. Kami menjaga kuantitas dan kualitas air di Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan menginisiasi penelitian hidrogeologi, program konservasi, dan pembentukan forum pengguna air untuk memastikan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam mengelola DAS,” kata Ratih Anggraeni.
Pengelolaan air secara terpadu berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS) diperlukan untuk menjaga keseimbangan siklus air dan memastikan para pengguna air di sekitar DAS terhindar dari bencana, sehingga dapat mempertahankan mata pencahariannya. DAS yang terkelola dengan baik dapat memastikan ketersediaan air tanah tetap terjaga memenuhi kebutuhan air di daerah hilir yang kebanyakan adalah daerah permukiman perkotaan dan kawasan industri.