JAKARTA,Cobisnis.com – Harga emas dunia kembali melemah pada perdagangan Rabu (20/8/2025) dan menembus titik terendah dalam hampir tiga pekan terakhir. Tekanan datang dari penguatan dolar Amerika Serikat yang membuat logam mulia tersebut semakin mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot terkoreksi 0,1 persen menjadi 3.313,51 dolar AS per ons troi pada pukul 02.40 GMT. Posisi tersebut menjadi yang terendah sejak 1 Agustus. Kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga turun 0,1 persen ke level 3.355,50 dolar AS per ons troi.
Kelvin Wong, analis pasar senior di OANDA, menilai kombinasi antara dolar yang menguat dan meningkatnya selera risiko akibat perkembangan geopolitik terbaru menjadi faktor utama pelemahan harga emas. Saat ini, perhatian investor tertuju pada simposium Jackson Hole yang digelar oleh Federal Reserve akhir pekan ini, khususnya pidato Ketua The Fed Jerome Powell yang dinilai akan memberi arah kebijakan moneter ke depan.
Indeks dolar AS tercatat naik ke posisi tertinggi dalam lebih dari sepekan. Kenaikan tersebut semakin menekan emas, yang biasanya dipandang sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi. Pasar juga menantikan rilis risalah rapat Federal Reserve bulan Juli yang diharapkan memberi gambaran lebih jelas mengenai sikap bank sentral terhadap inflasi dan suku bunga.
Saat ini, kontrak berjangka suku bunga memperkirakan akan ada dua kali penurunan masing-masing sebesar 25 basis poin sepanjang tahun ini, dengan langkah pertama kemungkinan dilakukan pada September. Jika benar terjadi, kebijakan tersebut biasanya menjadi kabar positif bagi emas, karena suku bunga rendah menurunkan biaya peluang dalam memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Sementara itu, kondisi geopolitik global juga turut menjadi latar belakang pergerakan harga emas. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa menegaskan tidak akan mengerahkan pasukan darat ke Ukraina, namun membuka peluang untuk memberikan dukungan udara sebagai bagian dari negosiasi guna mengakhiri konflik Rusia–Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyambut baik langkah Gedung Putih yang dianggap sebagai kemajuan signifikan menuju perdamaian. Zelenskiy bahkan disebut tengah menyiapkan pertemuan trilateral bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Trump.
Dengan kombinasi penguatan dolar, ekspektasi kebijakan The Fed, serta perkembangan geopolitik yang dinamis, harga emas diperkirakan masih akan berfluktuasi hingga akhir pekan. Pasar menunggu dengan cermat setiap pernyataan Powell di Jackson Hole yang diyakini akan menjadi penentu arah pergerakan logam mulia dalam jangka pendek.














