JAKARTA,Cobisnis.com – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyediakan simulator teknologi terbaru di Depo Tegalluar.
Simulator tersebut dihadirkan untuk mendukung pelatihan masinis Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Simulator tersebut memiliki interior, fitur, dan fungsi yang sama dengan sarana yang nantinya akan digunakan yaitu Electric Multiple Unit tipe KCIC400AF.
General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, fungsi simulator ini adalah sebagai sarana pelatihan para calon masinis KCJB sebelum nantinya dapat mengoperasikan EMU secara langsung.
“Para calon masinis KCJB akan mendapatkan pelatihan dengan simulator ini secara berkala. Tujuannya agar para calon masinis terbiasa mengoperasikan Kereta Api Cepat yang merupakan teknologi baru di Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 22 Maret.
“Jika sudah dinilai layak dan mampu, maka para calon masinis akan berlatih dengan menggunakan EMU yang sesungguhnya,” sambungnya.
Rahadian menjelaskan simulator EMU KCICAF400 bisa sepenuhnya mensimulasikan kondisi operasi, kinerja dinamis, karakteristrik penanganan, karakteristik trasi/pengereman, dan karakteristik EMU lainnya dalam berbagai lingkungan serta kondisi pengoperasian.
“Keunggulan simulator ini dibandingkan simulator lainnya adalah jumlah skenario simulasi pelatihan yang mencapai 222 skenario simulasi pelatihan,” jelasnya.
Selain itu, kata Rahadian, simulator ini juga memiliki hidrolik pada bagian bawahnya untuk mensimulasikan gerakan dan getaran yang akan dirasakan oleh para masinis KCJB nantinya.
“Simulator ini bahkan dapat dengan jelas mereproduksi kondisi EMU yang berjalan dalam situasi yang berbeda dari aspek pengelihatan, pendengaran, gerak, dan penanganan realitas,” tuturnya.
Nantinya setelah mendapatkan pelatihan di ruang kelas, kata Rahadian, para calon masinis KCJB akan melakukan pelatihan pada Simulator KCIC400AF ini. Durasi setiap kali latihan adalah sekitar 30 menit sesuai dengan waktu tempuh KCJB dari Halim ke Tegalluar.
“Para calon masinis akan dilatih bagaimana mengoperasikan Kereta Api Cepat paling canggih tersebut dan SOP yang dilakukan pada saat terjadi keadaan darurat,” ujarnya.
Rahadian menjelaskan, simulator akan mensimulasikan fenomena kesalahan kereta umum, keterampilan pengemudi kereta dalam menilai dan menghilangkan kesalahan peralatan kereta, serta kemampuan beradaptasi masinis dalam berbagai keadaan darurat.
Simulator ini juga bisa memantau perkembangan keahlian setiap calon masinis yang berlatih.
Pelatihan dengan menggunakan simulator ini akan membuat persiapan calon masinis KCJB menjadi lebih komprehensif.
“Para anak bangsa yang saat ini sedang dilatih di Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun nantinya akan melanjutkan tahapan ke praktik di simulator KCIC400AF. Pelatihan ini dihadirkan oleh KCIC untuk memastikan bahwa SDM Indonesia nantinya siap untuk mengoperasikan Kereta Api Cepat pertama di Asia Tenggara,” tutup Rahadian.