JAKARTA, COBISNIS.COM – PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memulai pembangunan Sekolah Islam Al Azhar Summarecon Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa (4/6).
Acara groundbreaking ini berlangsung di Sub Zona Sarana Pelayanan Umum (SPU) 1, dengan prosesi penekanan tombol yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, didampingi oleh Presiden Direktur SMRA Adrianto P. Adhi, Direktur SMRA Herman Nagaria, dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Syiar Bangsa H. Edi Darnadi.
Presiden Joko Widodo menyambut baik pembangunan Sekolah Islam Al Azhar Summarecon Nusantara, dengan keyakinan bahwa fasilitas ini akan meningkatkan investasi di IKN.
Ia menyatakan bahwa desain sekolah yang berbentuk rumah panggung dan menyatu dengan lingkungan akan membentuk karakter anak yang dekat dengan alam dan agama sejak dini.
Presiden Direktur SMRA, Adrianto P. Adhi, mengungkapkan bahwa Summarecon selalu mendukung program pemerintah. Ia berharap, kepemimpinan baru di OIKN bisa mengintegrasikan kebijakan menjadi satu atap untuk menyelesaikan berbagai potensi kendala yang dihadapi oleh investor secara cepat dan efektif.
Sekolah Islam Al Azhar Summarecon Nusantara direncanakan menjadi sekolah kelima yang akan memulai kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran 2025/2026. Setelah itu, pembangunan tahap kedua akan dimulai untuk persiapan tahun ajaran 2026/2027.
Dengan luas lahan 2,9 hektar, sekolah ini akan menawarkan pendidikan jenjang SD, SMP, dan SMA. Bangunan sekolah akan berwawasan lingkungan, dilengkapi dengan fasilitas olahraga, laboratorium, dan gedung serbaguna.
Konsep rumah panggung dan interior yang mengusung keberlanjutan akan menjadi ciri khas bangunan ini, menggunakan elemen alam seperti batu, air, dan pepohonan untuk pendinginan pasif.
Selain itu, sekolah ini juga akan memiliki amphitheater di ruang terbuka untuk berbagai kegiatan luar ruangan. Masjid Al Azhar Summarecon Nusantara juga akan dibangun di area ini dan dapat digunakan oleh masyarakat umum.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa menteri, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Manusia Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basuki Hadimoeljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni.









