JAKARTA, Cobisnis.com – Aksi merger antara dua perusahan teknologi unicorn di Indonesia, yaitu Gojek dan
Tokopedia menjadi GoTo diklaim menjadi kolaborasi usaha terbesar di Indonesia
sekaligus kolaborasi terbesar antar dua perusahaan internet dan layanan media di Asia
pada saat ini.
Bagaimana tidak, penggabungan tersebut diperkirakan akan menghasilkan entitas
baru dengan valuasi mencapai US$ 40 miliar atau setara Rp. 560 triliun. Paska merger,
Gojek dan Tokopedia dikabarkan juga akan menjalankan initial public offering (IPO)
di bursa saham Indonesia.
Besarnya basis konsumen, mitra, maupun penjual yang terlibat dalam aktivitas Gojek
dan Tokopedia tentunya bakal berdampak pada luasnya implikasi yang ditimbulkan
oleh aksi merger yang dilakukan, terutama pada aktivitas perekonomian Indonesia.
Jadi seberapa besar dampak yang diberikan oleh GoTo bagi perekonomian?
Menjawab pertanyaan tersebut, riset yang dilakukan Lembaga Penyelidikan Ekonomi
dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan, aksi merger ini akan
menyumbangkan Rp300 triliun atau 1,9%-2,1% terhadap PDB serta menciptakan nilai
ekonomi langsung sebesar Rp 17-34 triliun.
“Nilai ekonomi tersebut akan terjadi pada sektor perdagangan, komunikasi dan
informasi, restoran, dan pendapatan rumah tangga. Berdasarkan simulasi tersebut,
secara makro, penggabungan dua unicorn anak bangsa tersebut diperkirakan akan
menambahkan 0,1-0,3% dari kontribusi gabungan Gojek dan Tokopedia terhadap
PDB, yang dilaporkan mencapai sampai dengan lebih dari 2% atau sekitar Rp 300
triliun,” ujar Tim Peneliti LPEM UI Chaikal Nuryakin pada acara Webinar Dampak
Merging Antara Platforms: Studi Kasus Gojek dan Tokopedia, Rabu (2/6/2021).
Lebih jauh, penggabungan Tokopedia Gojek menjadi GoTo berpotensi memberikan
dampak positif terhadap perekonomian baik secara nasional maupun pada tingkat
kabupaten dan kota. Tim Peneliti LPEM UI, Prani Sastiono mengungkapkan selama
2010-2019 dampak signifikan terlihat pada menurunnya tingkat kemiskinan.
Yang menarik, penurunan kemiskinan terutama terjadi di wilayah kabupaten sebesar
0,443 bps.
Hadirnya Tokopedia dan Gojek juga meningkatkan jumlah wirausaha
sebesar 2,3%, internet entrepreneurs naik 0,22 bps, dan marketplace entrepreneurs
naik 0,03 bps.
“Keberadaan Tokopedia dan Gojek menurunkan entry barriers dalam mendirikan
usaha, sehingga mendorong lebih banyak orang/pekerja untuk berwirausaha,”
paparnya.
Prani menjabarkan, dampak signifikan juga terjadi pada kepemilikan rekening
tabungan dan kepemilikan asuransi rumah tangga terutama di wilayah kota, masing-
masing sebesar 0,9 bps dan 3,45 bps.
“Dampak makro ekonomi, seperti dampak terhadap PDB dan pengeluaran, secara
rata-rata saat ini masih terbatas dan lebih kuat pada daerah perkotaan, yang
mengindikasikan perlunya perbaikan akses terhadap ekonomi digital, sehingga
dampak positif ekonomi digital dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Walaupun
demikian, temuan riset mengindikasikan bahwa dampak yang diciptakan bertumbuh
sepanjang waktu,” ujarnya
Di sisi lain, Chaikal memaparkan, merger Gojek-Tokopedia akan meningkatkan nilai
tambah hampir di seluruh lini bisnis GoTo. Merger berpotensi meningkatkan jumlah
transaksi dan jumlah pengguna baru.
Melalui penghematan biaya dan peningkatan
produktivitas, diperkirakan akan ada 20,4 juta tambahan pengguna layanan same
day/instant courier melalui Tokopedia, tambahan 1,3 juta transaksi oleh pengguna
lama tokopedia dan 2 juta tambahan transaksi dari pengguna lama Gojek.
“Jumlah pengguna baru juga naik, di mana diperkirakan akan terdapat 3,9 juta
pengguna baru Gojek, 9,1 juta pengguna baru Tokopedia, 15,2 juta pengguna baru
dompet digital, dan 589 ribu penjual terdaftar baru di Tokopedia,” kata Chaikal
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya,
Agustinus Prasetyantoko juga menyampaikan bahwa dampak dinamis kontribusi Gojek
dan Tokopedia terhadap perekonomian berpotensi besar untuk terus tumbuh di masa
depan.
Selain itu, Agustinus juga mengatakan, walaupun kondisi pandemi COVID-19 memberi
tantangan serius bagi ekonomi Indonesia, ternyata industri berbasis informasi dan
teknologi menemukan momentumnya yang baik sekali untuk terus berkembang dan
memperluas peluang demi membantu memulihkan ekonomi nasional.
“IPO hasil merger Gojek dan Tokopedia juga dapat mendorong masyarakat untuk
berperan serta aktif di sektor keuangan yang dapat berkontribusi pada financial
deepening,” ungkap Agustinus.
Sebagai informasi, dalam memperkirakan kontribusi dampak ekonomi Gojek-
Tokopedia, LPEM UI menggunakan hasil survey dengan metode stratified random
sampling.
Sementara untuk mengukur dampak keberadaan Tokopedia dan Gojek
selama 2010-2019 di tingkat kabupaten kota, LPEM menggunakan metode Two-Way
Fixed Effects (TWFE) with Group-Time Average Treatment on Treated (ATT) Estimator
dan Instrumental-Variables (IV).