Cobisnis.com – VP Merchant Marketing Gojek Bayu Ramadhan menargetkan program Akademi Mitra Usaha akan mengedukasi lebih dari 35 ribu UMKM sepanjang 2021. Edukasi diberikan untuk solusi teknologi maupun yang non-teknologi.
“Kami turut memberikan dukungan selain teknologi yang memajukan bisnis UMKM. Akademi Mitra Usaha merupakan langkah untuk mendampingi pelaku usaha agar lebih cepat beradaptasi di platform digital,” ujar Bayu di Jakarta (20 April 2021).
Gojek sejauh ini telah memfasilitasi solusi digital untuk bisnis melalui berbagai platform teknologi; dari GoBiz untuk usaha kuliner, Midtrans untuk proses pembayaran hingga GoStore bagi pedagang di media sosial.
Khusus untuk solusi non-teknologi, dalam waktu setahun terakhir Gojek telah memfasilitasi pelatihan kepada lebih dari 20.000 peserta UMKM di berbagai kota di Indonesia.
Direktur SMESCO, Leonard Theosabrata mengatakan Gojek secara konsisten telah mengambil peran dalam menciptakan ekosistem UMKM yang sehat dan berdaya saing di Indonesia.
“Sebagai salah satu rekan Gojek dalam rangkaian pelatihan ini, SMESCO berkomitmen untuk membantu UMKM agar segera Go Online bersama Gojek yang dibuktikan dengan pelatihan kepada lebih dari 200 UMKM dan akan terus berlanjut sampai penghujung tahun 2021. Kami harap kolaborasi ini dapat membantu mengembangkan UMKM sehingga memiliki produk unggulan dengan nilai tambah yang lebih tinggi dan menjangkau pasar yang lebih luas,” jelas Leonard.
Untuk memperluas materi pelatihan, rangkaian webinar ini turut berkolaborasi dengan SiberKreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) serta SMESCO sebagai rekan yang berfokus pada kemajuan UMKM di Indonesia.
Selain mengikuti rangkaian pelatihan, pelaku usaha juga dapat meningkatkan wawasan bisnis dengan mengakses e-book insight bisnis Ramadan Gojek yang berisi temuan menarik berdasar data Gojek Ramadan tahun lalu yang dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha di Ramadan tahun ini.
Beberapa di antaranya adalah:
Masyarakat sangat mengandalkan pemesanan makanan online, sehingga terjadi pertumbuhan permintaan pesan-antar kuliner sejak minggu kedua Ramadan sampai akhir bulan
Jumlah pemesanan makanan via layanan GoFood mengalami tren pertumbuhan positif selama Ramadan tahun lalu, terutama sejak minggu kedua hingga akhir bulan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat mengandalkan layanan pesan antar online guna memenuhi kebutuhan mereka selama Ramadan.
Guna mengoptimalkan kesempatan selama bulan Ramadan, pelaku usaha juga dapat menggunakan strategi promosi yang efektif menarik pelanggan, termasuk menyediakan opsi menu Traktir Driver, yang memberi kesempatan pelanggan untuk berbagi kasih dan efektif meningkatkan nilai transaksi.
Hijab menjadi barang ritel yang paling diincar selama Ramadan. Data Gojek menunjukkan peningkatan transaksi hijab di bulan Ramadan tahun lalu. Bila dibandingkan dengan sebelum Ramadan, peningkatan penjualan hijab mengalami peningkatan hingga lebih dari 125%.
Sejalan dengan tren ini, konsumen turut mengeluarkan dana lebih untuk belanja pada kategori pakaian dan aksesoris, serta barang penunjang aktifitas di rumah seperti alat kesenian melukis, buku, serta alat olahraga.
Penjualan produk dengan paket hampers berguna meningkatkan pendapatan pelaku usaha di bidang jasa. Selama pandemi, pemilik usaha jasa turut menjual produk-produk yang mereka gunakan langsung ke pelanggan, hal ini terlihat pada peningkatan tren pembelian produk kecantikan dari salon, serta obat dan multivitamin penunjang kesehatan.
Di momen Ramadan, pelaku usaha dapat menggabungkan produk jasanya menjadi hamper dengan harga sesuai target pasar.