JAKARTA, Cobisnis.com – Komunitas Gerakan Putih Indonesia (GPI) berhasil mendampingi 1.000 pasien dari berbagai jenis kanker sepanjang 2021.
GPI berhasil mendampingi sekitar 1.000 pasien kanker dengan memberikan bantuan obat-obatan, pendampingan konsultasi medis dengan tenaga ahli, terapi pasca penyembuhan, dan proses rujukan pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih mumpuni bagi pasien kanker yang kurang mampu.
Alex Limbong, salah satu pendiri GPI, mengungkapkan bahwa GPI merupakan gerakan nyata dari komunitas penyintas kanker untuk menekan jumlah kematian akibat kanker, memberikan edukasi mengenai bahaya kanker, dan mendorong pihak swasta untuk membantu pasien kanker.
“Gerakan ini merupakan langkah nyata para penyintas kanker untuk memberikan dukungan moril kepada penderita kanker dan dengan nyaring memberitahukan mereka bahwa kami ada untuk membantu segala kesulitan yang dihadapi mereka,” ujar pria yang juga penyintas kanker nasofaring.
Sementara itu, Ketua Umum PORI, Prof. Dr. dr. Soehartati A. Gondhowiardjo, SpRad (K) OnkRad mendukung penuh GPI dalam menjalankan kegiatan sosialnya. “Menjadi bagian dari GPI menjadi aksi sosial saya pribadi untuk mengobati pasien kanker di tanah air. Peran radioterapi dalam menangani kanker juga terbukti amouh digunakan untuk mendiagnosis dan mengobati lebih dari setengah kasus kanker di Indonesia, ujarnya.
Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.
Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.
Sedangkan angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.