JAKARTA, Cobisnis.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengumumkan 20 industri kecil dan menengah (IKM) pangan unggulan yang telah disaring dan dilatih melalui program Indonesia Food Innovation (IFI) 2021.
IFI merupakan kompetisi di sektor industri pangan untuk menumbuhkan dan mengembangkan wirausaha pangan pemula yang berpotensi berkembang menjadi IKM yang inovatif, kreatif, dan produktif sehingga dapat bersaing di pasar global.
“Setelah sukses pada penyelenggaraannya tahun lalu, kami percaya melalui program pembinaan dan pendampingan yang diselenggarakan IFI 2020, IKM pangan siap untuk meningkatkan skala bisnisnya menuju IKM modern yang marketable, profitable dan sustainable,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada ajang penghargaan IFI 2021 di Jakarta, Kamis (28/10).
Pada kesempatan sama, Plt. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengatakan, IKM makanan dan minuman berperan penting dalam menopang pemberdayaan masyarakat di Indonesia. Populasi IKM makanan dan minuman diperkirakan mencapai 1,68 juta unit usaha atau 38,27% dari total unit usaha IKM secara keseluruhan.
“Di samping itu, IKM makanan dan minuman mampu menyerap sekitar 3,89 juta tenaga kerja atau sebesar 37,52% dari total tenaga kerja IKM sehingga menjadikannya sebagai industri padat karya,” ucap Reni.
Menurutnya, IFI 2021 diselenggarakan untuk memacu IKM sektor pangan agar selalu meningkatkan nilai inovasi dan pemanfaatan penggunaan bahan baku lokal yang cukup banyak dan beragam. Hal ini guna menghadapi persaingan industri global serta membaca tren dan kebutuhan pasar dalam negeri maupun kancah global.
Program IFI 2021 mengusung tema “Promoting Sustainable Supply Chain and Added Value through Innovation to Serve the Dynamic Markets”, yaitu pengembangan kapasitas bisnis untuk pelaku industri pangan yang memberikan solusi supply chain dan added value komoditas bahan pangan Indonesia melalui inovasi yang berkelanjutan untuk memenuhi perubahan pasar yang dinamis.
“Seperti tahun sebelumnya, terdapat dua kategori peserta yang dapat mengikuti kompetisi IFI 2021, yaitu IKM pangan penghasil produk antara (intermediate product) sebagai bagian rantai suplai industri pangan, dan IKM pangan yang menghasilkan produk olahan pangan untuk kebutuhan konsumen akhir (end product),” ucap Reni.
Melalui proses seleksi panjang, terpilih lima IKM terbaik kategori intermediate product, yakni PT. Magfood Inovasi Pangan, PT. Delifru Utama Indonesia, IKM Lula’s Backen, IKM Kulaku Indonesia, dan CV. Nawasena Pangan Kreatif.
Berikutnya, 15 IKM terbaik kategori end product adalah CV. Mitra Niaga Indonesia, CV. Nusantara Jaya Food, CV. Haveltea Indonesia, PT. Miun Sinergi Nusantara, CV. Mitra Prima Mandiri, CV. Makacha Boga Utama, CV. Ganesha Sora, Agradaya Indonesia, CV. Seribusatu (1001), PT. Pasti Enak, CV. Nutrico Nusantara (Nichoa), Bosteak, CV. Puji Indojamu, CV. Graha Rejeki Indonesia, dan PT. Rumah Makan Deltasari Indah.
“Kami mengucapkan selamat kepada 20 peserta terbaik program IFI tahun 2021 yang terdiri atas lima IKM terbaik kategori intermediate product dan 15 IKM terbaik kategori end product. Para peserta terbaik ini merupakan IKM yang telah lolos dari tim penilai yang terdiri atas akademisi, praktisi, asosiasi dan pemerintah,” imbuhnya.
Reni mengungkapkan, calon peserta IFI 2021 yang mendaftar melalui website ifi.kemenperin.go.id mencapai 1.638 IKM. Pendaftar dikurasi untuk menentukan 40 IKM terpilih yang terdiri dari sembilan IKM kategori intermediate product dan 31 IKM kategori end product. Sebanyak 40 IKM terpilih tersebut telah mengikuti rangkaian kegiatan Food Camp yang dilaksanakan pada 14 April-25 Mei 2021.
Kegiaatan Food Camp tersebut berisikan coaching dan mentoring oleh pakar profesional yang melibatkan akademisi, praktisi dan industri pangan untuk meningkatkan kapabilitas dari segi aspek teknis maupun bisnis menuju IKM pangan modern.
“Program Food Camp IFI merupakan kegiatan mentoring yang interaktif, guna penajaman ide bisnis IKM pangan yang dituangkan pada dua tema yaitu food business creation dan food business process improvement,” jelas Reni.
Pada tema Food Business Creation, peserta diberi materi mengenai industri dan ekosistem bisnis pangan, teknologi dan inovasi pangan, pengembangan produk pangan baru, serta strategi bisnis pangan. Sedangkan, pada tema Food Business Process Improvement, peserta diberikan materi mengenai manajemen keuangan, pemasaran, branding, operasi dan kualitas, serta materi mengenai peraturan keamanan pangan.
Para pemenang IFI 2021 akan menerima piala, piagam dan uang pembinaan dengan besaran Rp40 juta untuk juara I, Rp25 juta untuk juara II dan Rp15 juta untuk juara III pada masing-masing kategori.
Selain itu, pemenang dari kompetisi ini akan diprioritaskan untuk mengikuti program akselerasi lanjutan pengembangan bisnis melalui coaching dan mentoring eksklusif scaling up usaha, fasilitasi sertifikasi Hazard Analitical Critical Control Point (HACCP), serta investor match making ataupun fasilitasi membership e-commerce global dan berbagai macam event pameran.
“Ditjen IKMA mengajak IKM di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dan ikut serta dalam program IFI di tahun mendatang. Diharapkan IKM pangan memiliki kesiapan dan strategi yang tepat dalam meningkatkan kualitas, membangun branding, melakukan adaptasi, memperkuat inovasi, serta mampu dalam membaca tren dan kebutuhan pasar yang selalu berubah,” pungkas Reni.