JAKARTA, Cobisnis.com – PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) terlibat aktif dalam mendukung upaya Pemerintah Sumatera Barat menuju ketahanan pangan nasional dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045. Sejumlah lembaga bersinergi untuk menjalin kerja sama, dimulai dengan pelaksanaan High Level Seminar yang dilaksanakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat.
Kegiatan dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Asharulla, dimotori oleh Bank Indonesia (BI) kantor perwakilan Sumbar dan Kadin Sumbar. Turut dihadiri Bapak Audy Joinaldy selaku Wakil Gubernur Sumatera Barat, Bapak Heryono Hadi Prasetyo selaku Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Bappebti, dan didampingi oleh Bapak Saidu Solihin selaku Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), dan Bapak Yose Skundarisa selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI) serta Bapak Hendra Hartono selaku perwakilan dari Kadin Indonesia.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kini berfokus pada percepatan implementasi Ekosistem Resi Gudang di Sumatera Barat. Saat ini pemerintah akan mengoptimalkan keberadaan 5 (lima) resi gudang di Sumbar yang berlokasi di Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, dan dua gudang di Kabupaten Limapuluh Kota. Strategi percepatan ini kemudian dielaborasi oleh PT KBI dengan meningkatkan pemahaman para pemangku kepentingan tentang manfaat Sistem Resi Gudang (SRG), mengidentifikasi kendala dan peluang dalam pengembangannya, serta merumuskan pendekatan yang efektif untuk implementasi SRG di wilayah ini.
Sumatera Barat, dengan komoditas unggulannya seperti padi, jagung, kopi, kelapa sawit, kakao, dan gambir, memiliki potensi besar di sektor pertanian. Namun, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan seperti fluktuasi harga yang signifikan, akses permodalan yang terbatas, serta infrastruktur penyimpanan dan pengolahan yang belum memadai.
“Melalui High Level Seminar ini, PT KBI berupaya untuk menciptakan forum koordinasi yang efektif antar pemangku kepentingan dalam pengembangan SRG di Sumatera Barat. Kami percaya bahwa SRG dapat menjadi solusi untuk menstabilkan harga komoditas, meningkatkan akses permodalan bagi petani, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian di daerah ini,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis dan Operasional PT KBI, Bapak Saidu Solihin.
Kegiatan ini juga menyoroti pentingnya dukungan kebijakan yang kuat dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dengan memasukkan pengembangan Ekosistem Resi Gudang ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), diharapkan akan ada alokasi anggaran
dan program kerja yang jelas untuk mendukung penerapan SRG secara berkelanjutan.
KBI sebagai lembaga yang berperan dalam mendukung perdagangan berjangka komoditi, berkomitmen untuk terus mendukung implementasi SRG di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat. Pada kesempatan terpisah Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto mengatakan bahwa “Kami siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, petani, dan pelaku usaha terkait untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi penerapan SRG.”
High Level Seminar ini diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat SRG, identifikasi kendala dan peluang utama, serta strategi dan rekomendasi yang jelas dan terukur untuk implementasi SRG di Sumatera Barat. Dengan demikian, dapat tercipta stabilitas harga, peningkatan akses permodalan, dan peningkatan kualitas hasil panen yang signifikan bagi sektor pertanian dan perkebunan di daerah ini.