JAKARTA,Cobisnis.com – Garuda Indonesia Group melalui layanan penerbangan full service Garuda Indonesia dan low cost carrier (LCC) Citilink mempersiapkan sedikitnya 1,8 juta kursi penerbangan pada periode peak season Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Rinciannya 818.688 kursi yang dilayani oleh Garuda Indonesia, terdiri dari 607.283 kursi untuk penerbangan di rute domestik dan 211.405 kursi penerbangan untuk rute internasional; serta 1.071.936 kursi disediakan Citilink, terdiri dari 1.010.222 kursi untuk penerbangan domestik dan 61.714 kursi untuk penerbangan internasional.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan jumlah kursi yang ditawarkan tersebut meningkat lebih dari 30 persen dari total jumlah kursi yang ditawarkan pada tahun 2022/2023 lalu.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan ptimalisasi kesiapan kapasitas penerbangan tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan demand perjalanan transportasi udara pada periode libur akhir tahun.
“Ketersediaan kursi penerbangan pada periode peak season Nataru tersebut turut ditunjang oleh langkah pengoperasian extra flight dari Jakarta ke sejumlah destinasi,” tutur Irfan dalam keterangan resmi, Jumat, 8 Desember.
Adapun sejumlah destinasi yang dimaksud seperti Balikpapan, Solo, Semarang, Pekanbaru, Lombok, Makassar, Kualanamu, dan Manado yang dioperasikan Garuda Indonesia; serta berbagai rute intra-Sumatra yang dilayani Citilink, seperti Kualanamu-Gunung Sitoli pp, Kualanamu-Pekanbaru pp, serta penerbangan menuju Bali yang dilayani dari Jakarta maupun Lombok.
Selain mengoperasikan penerbangan tambahan tersebut, Garuda Indonesia juga mengoptimalkan kapasitas penerbangan melalui pengoperasian pesawat berbadan lebar pada rute-rute tertentu seperti Jakarta-Solo pp, Jakarta-Balikpapan pp, Jakarta-Bangkok pp, Jakarta-Haneda pp, dan Jakarta – Melbourne pp.
Irfan mengatakam sepanjang Desember 2023 ini, Garuda Indonesia Group memproyeksikan dapat mengoperasikan sekitar 11.454 frekuensi penerbangan per minggunya, tumbuh lebih dari 22 persen dibandingkan pada periode Nataru tahun 2022/2023.
“Jumlah tersebut akan terus bergerak dinamis sejalan dengan tren perjalanan masyarakat menggunakan transportasi udara pada akhir tahun ini,” jelasnya.
Irfan mengatakan periode peak season Nataru tahun ini menjadi momen penting bagi Garuda Indonesia Group untuk tidak hanya turut berkontribusi menjembatani kebutuhan masyarakat terhadap aksesibilitas udara selama periode Nataru, namun juga untuk mengoptimalkan geliat pertumbuhan penumpang pada akhir tahun ini.
Irfan mengungkapkan jelang periode peak season kali ini, Garuda Indonesia Group juga terus memaksimalkan kesiapan operasional secara menyeluruh dengan memastikan optimalisasi aspek safety, perawatan armada, dan infrastruktur layanan penunjang penerbangan mulai pre flight hingga post flight, serta mengintensifkan koordinasi bersama stakeholder kebandarudaraan.
“Kami di Garuda Indonesia Group berupaya memaksimalkan momentum ini, tidak hanya dengan memastikan kesiapan operasional penerbangan yang optimal, namun juga dengan memaksimalkan aksesibilitas layanan penerbangan yang dapat memenuhi kebutuhan bermobilitas mereka di masa transisi pandemi ini secara maksimal, melalui layanan prima yang kami hadirkan,” tutup Irfan.