Cobisnis.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengaku tidak rela jika bahan baku yang berasal dari dalam negeri harus diekspor terus. Untuk itu, pemerintah konsisten untuk merumuskan regulasi ihwal mempertahankan sumber daya alam (SDA) Indonesia.
Pemerintah berupaya agar bahan baku dalam negeri tidak melulu diekspor ke luar negeri. Namun, porsi produksi juga harus bisa berjalan secara optimal oleh perusahaan di Tanah Air.
“Gimana kebijakan pemerintah bisa konsisten salah satunya di nikel. Kita enggak mau hanya kirim di dalam negeri, tapi bisa diproses dalam negeri,” ujar dia Kamis (25/2/2021).
Komoditas Indonesia tercatat meningkat, baik batubara, nikel, sawit dan komoditas fundamental lainnya. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), komoditas Indonesia harus menjadi nilai tambah (value added) bagi bangsanya sendiri.
“Makanya Presiden berpesan jangan dilepas biasa, harus ada value edit dan lainnya. Itu saja, jadi kita fokus tiga program ini (Indonesia sehat, kerja, dan bangkit). Tentu dengan penjelasan saya. Kita fokus big issue-nya. Kita harap 2021 ekonomi Indonesia pulih, 2022 tumbuh, dan 2023 kembali normal sesuai harapan,” kata dia.
Dalam paparannya di gelaran Economic Outlook 2021 ‘Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia 2021’. Mantan Bos Inter Milan itu membeberkan bahwa tujuan pembentukan ekosistem industri baterai kendaraan listrik adalah mempertahankan sumber daya Indonesia.
“Kita buat perusahaan baterai nasional partner Catl dan LH chem. Ini untuk tahun 2023. Lainnya Indonesia tumbuh, itu Allah baik sama Indonesia,” tutur dia.
Industri Baterai alias Electric Vehicle (EV) bakal menarik investasi berskala besar yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. Ekosistem industri yang terintegrasi dari hulu hingga hilir ini memiliki nilai investasi besar mencapai 13-17 miliar dolar Amerika Serikat (AS).(Sumber idxchanel.com)