Cobisnis.com – Joe Biden pada Sabtu (7 November 2020) resmi memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) mengalahkan petahana Donald Trump. Biden akan menjadi Presiden ke-47 AS sekaligus mewarisi sejumlah persoalan dari era Trump.
Ekonomi AS maupun dunia global dihajar krisis Covid-19 yang telah menyebabkan lebih dari 235.000 kematian di AS dan 22 juta pekerjaan hilang (setengahnya dipastikan hampir tidak bisa pulih), sementara tingkat pengangguran AS mencapai hampir 15% pada bulan April.
Beberapa rencana utama Biden termasuk memberikan cuti berbayar untuk pekerja yang sakit, berinvestasi $ 700 miliar dalam kampanye “Made in All of America”, bergerak menuju energi yang lebih bersih, dan melindungi Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Affordable Care Act).
Biden berkali-kali mengucapkan visinya untuk masa depan pekerja dan lapangan pekerjaan AS sebagai “Made in All of America”. Dia ingin memperkuat manufaktur dalam negeri, serta serikat pekerja, baik di sektor publik dan swasta.
Dilansir dari markeplace.org, berikut enam prioritas Biden di bidang lapangan pekerjaan dan upah:
1. Meningkatkan upah minimum federal menjadi $ 15 per jam.
2. Menciptakan setidaknya 5 juta pekerjaan baru di bidang manufaktur dan inovasi.
3. Menginvestasikan $ 700 miliar dalam bidang manufaktur dan teknologi, dimana $ 400 miliar digunakan untuk membeli barang dan jasa yang berbasis di AS, dan $ 300 miliar untuk Penelitian dan Pengembangan (R&D).
4. Menghapus klausul non-persaingan dan perjanjian larangan perburuan, kecuali dalam keadaan tertentu.
5. Memperluas upah lembur bagi pekerja. Sebelumnya, Pemerintahan Obama-Biden mendorong perpanjangan gaji/lembur terhadap lebih dari 4 juta pekerja, tetapi aturan di era Trump hanya memperpanjangnya hingga 1,3 juta orang.
6. Menghentikan aliran dolar federal kepada pengusaha yang terlibat dalam kegiatan penghancuran serikat pekerja. Biden juga berjanji menghentikan pengusaha dari upaya menghalangi atau menyetop negosiasi dengan serikat yang baru dibentuk.