Cobisnis.com-Seiring jumlah ekspor lebih besar dari impor, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan laporan neraca perdagangan Juni 2020 catatkan surplus US$1,27 miliar. Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan nilai ekspor Indonesia Juni 2020 mencapai US$12,03 miliar atau meningkat 15,09 persen dibanding ekspor Mei 2020. Demikian juga dibanding Juni 2019 meningkat 2,28 persen.
Dilansir idxchannel.com, Dalam keterangan resminya pada kantor BPS, pada Rabu (15/7/2020), Suhariyanto juga mengungkapkan bahwa Ekspor nonmigas Juni 2020 mencapai US$11,45 miliar, naik 15,73 persen dibanding Mei 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Juni 2019, naik 3,63 persen.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Juni 2020 mencapai US$76,41 miliar atau menurun 5,49 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$72,43 miliar atau menurun 3,60 persen.
Sedangkan ekspor nonmigas Juni 2020 terbesar adalah ke China yaitu US$2,43 miliar, disusul Amerika Serikat US$1,37 miliar dan Jepang US$0,99 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,88 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$1,00 miliar.
Melihat dari perkembangan impor, nilai impor Indonesia Juni 2020 mencapai US$10,76 miliar atau naik 27,56 persen dibandingkan Mei 2020, namun dibandingkan Juni 2019 turun 6,36 persen. sedangkan impor migas Juni 2020 senilai US$0,68 miliar atau naik 2,98 persen dibandingkan Mei 2020, namun dibandingkan Juni 2019 turun 60,47 persen.
Sementara itu Impor nonmigas Juni 2020 mencapai US$10,09 miliar atau naik 29,64 persen dibandingkan Mei 2020. Dibandingkan Juni 2019 juga naik 3,12 persen.
Tercatat tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Juni 2020 adalah China senilai US$18,14 miliar (28,63 persen), Jepang US$6,09 miliar (9,61 persen), dan Singapura US$4,21 miliar (6,64 persen).