Cobisnis.com – Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi Kementerian Keuangan, Masyita Crystalin, mengatakan teknologi digital akan menjadi daya ungkit perekonomian Indonesia ke depan.
Indonesia, kata dia, memiliki modal untuk tumbuh tinggi seiring dengan banyaknya penduduk di level usia muda, dimana rata-rata penduduk usia muda lebih mudah untuk mengadopsi teknologi.
“(Teknologi digital) ini akan menjadi daya ungkit perekonomian digital ke depan,” ujar Masyita dalam diskusi virtual bertajuk Digital Transformation to Accelerate Indonesia’s Economic Growth, Senin (23 November 2020).
Untuk mengungkit ekonomi digital Indonesia tidak akan mudah. Pasalnya, saat ini posisi Indonesia masih jauh tertinggal dari sejumlah negara. Menurut Masyita, kemampuan ekonomi digital Indonesia belum bisa bersaing dengan Malaysia apalagi China.
“Terdapat tiga aspek dari digital competitiveness, yakni knowledge, teknologi, dan future readiness,” ujarnya.
Meski demikian, Masyita yakin Indonesia bisa mengejar ketertinggalan tersebut. Ketertinggalan, kata dia, merupakan suatu peluang bagi Indonesia untuk bisa naik lebih tinggi sekaligus melakukan perbaikan-perbaikan.
“Pandemi telah mengakselerasikan adopsi digital oleh konsumen maupun produsen di Indonesia. Ternyata selama pandemi ini banyak institusi, termasuk Kementerian Keuangan menyadari bahwa banyak sekali aktivitas yang bisa dibuat lebih efisien dengan menggunakan digital,” jelasnya dilansir Antaranews.
Masyita kemudian menjelaskan peningkatan aktivitas digital di Tanah Air paling tinggi terjadi di sektor pendidikan sebesar 19,4%, manufaktur 8%, dan perdagangan sebesar 7,3%.
“Secara keseluruhan sektor usaha di Indonesia yang sudah menggunakan internet selama masa pandemi ini mencapai hampir 30 persen,” katanya.