Cobisnis.com-Jakarta-Chandra Asri sebagai perusahaan yang ingin terus berkontribusi dalam
penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia bangga dapat mendukung konsorsium yang dibentuk
oleh UI untuk memproduksi flocked swab, yang merupakan alat pengumpul spesimen untuk tes
Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dianggap memiliki realibilitas paling tinggi oleh World
Health Organisation (WHO).
Sampai saat ini, flocked swab yang ada di Indonesia masih sangat langka dan merupakan barang
impor.
Konsorsium inisiasi UI terdiri dari para ahli dan peneliti dari Research Center for Biomedical
Engineering (RCBE) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dan berbagai pelaku usaha dari
industri.
“Kami menyambut baik ajakan kolaborasi oleh UI bersama dengan pelaku usaha lainnya untuk
memastikan ketersediaan flocked swab buatan dalam negeri. Chandra Asri mendonasikan seluruh
resin yang dibutuhkan sebagai bahan baku utama flocked swab ini.
Dukungan ini juga selaras
dengan komitmen Chandra Asri untuk turut mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi
ini,” kata Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri.
Selain itu, Chandra Asri turut memberikan masukan tentang desain dan komposisi material dari
flocked swab ini yang terbuat dari bahan Polypropylene bersertifikat SNI yang halal dan aman
untuk kesehatan.
Dekan FTUI, Dr. Ir. Hendri DS Budiono, M.Eng. dalam siaran pers yang dirilis oleh UI menambahkan
tentang kolaborasi ini, “Kami tengah membangun iklim kolaborasi dalam pengembangan riset dan
inovasi di UI secara umum dan secara khususnya di bidang alat-alat kesehatan. Sinergi yang
terjalin antara pemerintah, pelaku industri dan UI dari sisi akademisi mampu mewujudkan
hilirisasi riset yang berguna bagi negeri, khususnya saat ini di tengah mewabahnya COVID-19.
Ini
merupakan kolaborasi anak negeri yang membanggakan bagi ibu pertiwi.”
Selain memperoleh bantuan dari Konsorsium, masih menurut siaran pers dari UI, pengembangan
produk HS 19 juga didanai oleh hibah Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan
Purwarupa (P5) DISTP UI.
Berbagai pelaku usaha lain mitra konsorsium ini turut berpartisipasi
dalam pembuatan mold, produksi swab stick, proses flocking, pengemasan yang steril, serta
berbagi pengalaman tentang manajemen rantai suplai.
Konsorsium menargetkan capai produksi 1 juta unitflocked swab berkode HS 19 inisampai dengan
pertengahan tahun 2020 untuk didonasikan dan didistribusikan melalui Pemerintah ke rumah
sakit dan laboratorium rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia.