JAKARTA, Cobisnis.com – Verrell Bramasta dikenal luas sebagai aktor muda yang tumbuh di tengah sorotan publik sejak usia belia. Di balik kariernya di dunia hiburan, ia juga tercatat tetap menjaga jalur pendidikan sebagai fondasi pengembangan diri.
Salah satu fase penting dalam pendidikannya adalah ketika Verrell sempat menempuh pendidikan di Singapura. Lingkungan pendidikan yang lebih mandiri membentuk cara berpikir disiplin sekaligus terbuka terhadap tantangan global.
Pengalaman belajar di luar negeri ini memberi ruang bagi Verrell untuk mengenal sistem pendidikan internasional sejak usia muda. Hal tersebut menjadi bekal awal dalam membangun karakter profesional di tengah dunia hiburan yang dinamis.
Selain Singapura, Verrell juga diketahui pernah mengikuti program pendidikan singkat di Oxford, Inggris. Program ini bersifat non-gelar atau summer program, bukan perkuliahan formal seperti mahasiswa reguler.
Partisipasinya dalam program singkat tersebut lebih difokuskan pada pengayaan wawasan, pengembangan kepemimpinan, serta cara pandang global terhadap dunia kerja dan industri kreatif.
Aktivitas pendidikan di luar negeri ini memperkuat citra Verrell sebagai figur publik yang tidak hanya bergantung pada popularitas, tetapi juga pada kualitas pengembangan dirinya secara jangka panjang.
Di tengah jadwal syuting yang padat, Verrell tetap berusaha menjaga keseimbangan antara karier dan pendidikan. Hal ini mencerminkan perubahan pola pikir generasi muda yang melihat pendidikan sebagai investasi jangka panjang.
Fenomena artis muda yang tetap melanjutkan pendidikan juga mencerminkan pergeseran nilai sosial di industri hiburan Indonesia. Popularitas tidak lagi menjadi satu-satunya ukuran keberhasilan.
Dalam konteks ekonomi kreatif, figur publik yang memiliki latar pendidikan kuat dinilai lebih siap menghadapi dinamika industri secara berkelanjutan. Hal ini berdampak langsung pada daya saing personal branding mereka.
Kehadiran Verrell sebagai aktor sekaligus figur berpendidikan memperkuat pesan bahwa dunia hiburan tidak harus bertentangan dengan dunia akademik, melainkan bisa berjalan beriringan.
Langkah ini juga memberi contoh bagi penggemar muda bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari popularitas, tetapi juga dari proses pembentukan diri melalui pendidikan dan pengalaman global.












