Cobisnis – PT Karya Bersama Anugerah Tbk yang berkode saham KBAG melaksanakan pencatatan perdana saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 8 April 2020. KBAG adalah perusahaan real estate nasional yang berkedudukan di Balikpapan.
Selama penawaran umum perdana (initial public offering/IPO), KBAG menawarkan sebanyak 30,07% saham ke publik. “Harga penawaran sebesar Rp100 per saham. PT Danatama Makmur Sekuritas dan NH Korindo Sekuritas Indonesia, bertindak sebagai Joint Lead Underwriter,” kata Direktur Utama Perseroan, Nicholas Sumasto di Jakarta, Rabu 8 April 2020.
KBAG mendapat pernyataan efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Maret 2020. Sedangkan penawaran umum berlangsung pada 1-2 April 2020. Perseroan akan menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, sekitar Rp 152 miliar akan digunakan untuk pembelian lahan potensial di daerah Balikpapan dan sekitar serta modal kerja untuk penyelesaian proyek yang sedang dibangun perseroan.
KBAG memiliki visi menjadi perusahaan menjadi perusahaan benchmark real estat berskala nasional yang menyediakan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan kualitas yang baik. “Karena itu, perseroan akan membangun produk dan pelayanan yang berkualitas dengan harga terjangkau, serta bernilai tambah untuk kepuasan seluruh konsumen,” ujarnya.
Saat ini perseroan sedang melakukan pengembangan dan pembangunan aset tanah perseroan yang berlokasi di Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah, dimana memiliki lokasi sangat strategis di tengah kota dan mudah untuk diakses dari berbagai sudut kota, seperti jarak yang ditempuh ke bandara dan ke pusat kota dan bisnis hanya 10 menit.
Lokasi aset tanah perseroan juga berdekatan dengan pasar tradisional, sekolahan, universitas dan rumah sakit. Perseroan telah merancang dan mengembangkan aset Perseroan tersebut menjadi hunian vertikal dengan konsep Rumah Kota, yang dikenal sebagai “Rumah Kota Green Valley”.
Rumah Kota Green Valley adalah sebuah kawasan hunian nyaman dan lengkap untuk gaya hidup modern dan sehat, yang memberikan pilihan produk berupa Hunian Rumah Susun Sederhana Milik, rumah tapak, dan ruko dengan struktur beton bertulang, dinding bata ringan dan atap baja ringan. “Berlokasi di wilayah Balikpapan menjadikan Rumah Kota Green Valley memiliki nilai investasi yang menguntungkan dan terus berkembang,” ucapnya tandas.
Konsep rumah kota yang sedang dikembangkan oleh Perseroan yang merupakan pionir di Balikpapan, merupakan salah satu jawaban atas masalah backlog yang sekarang terjadi. Perseroan berkeyakinan bahwa animo masyarakat terhadap konsep rumah kota ini akan cukup tinggi dan akan mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat.
Hingga saat ini, boleh dikatakan belum terdapat kompetitor yang cukup berarti untuk produk dengan konsep ini. Lebih lanjut, dengan ditetapkannya Ibukota baru ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur maka akan berdampak juga ke pertumbuhan nilai real estat di Balikpapan.
“Sehingga dampak positif tersebut khususnya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan industri real estat di Balikpapan,” tuturnya.
Selain itu, Perseroan dan Entitas Anak juga memiliki tabungan landbank yang berlokasi di Jakarta Barat seluas 7.346 m2, melalui Entitas Anak PT Kharismatama Niaga Makmur dan tanah seluar sekitar 150 Ha di daerah Jonggol, melalui Entitas Anak PT Singasari Purabuana dan PT Arthapurwa Budijaya.
Pendapatan usaha Perseroan per September 2019 adalah sebesar Rp 15.982 juta yang terdiri dari segmen real estat sebesar 99,87% atau sebesar Rp 15.962 juta dan segmen pengelolaan lingkungan sebesar 0,12% sebesar Rp 19,99 juta. Sedangkan laba usaha serta laba bersih Perseroan berturut- turut adalah sebesar Rp 2.771 juta dan Rp 613 juta.