JAKARTA, Cobisnis.com – Tuti Nurbaeti (54 tahun) seorang ibu dengan tiga anak di Bandung membuka kios kecilnya sejak 2001, hanya memiliki niat awal untuk membantu perekonomian keluarganya.
Lewat lapak dagang kayu berluas 3×3 meter di daerah Cibeunying, Bandung, Tuti berhasil mengentaskan putra pertamanya lulus universitas, dan mengantar putri bungsunya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.
Lebih dari itu, ternyata lewat tokonya, Tuti berjasa besar membantu puluhan penjual nasi goreng keliling untuk bertahan hidup dan meneruskan usaha. Daya juang dan kesabarannya membuahkan keberuntungan tak terduga.
Tuti memenangkan 100 gram emas murni dari Mi ABC Selera Pedas melalui keikutsertaannya dalam Kampanye Pesta Hadiah Emas (PEDAS) #SabarItuEmas pada Maret lalu. Sebagian hadiah juga Tuti berikan kepada para pelanggannya, yakni para penjual nasgor keliling, sebagai bingkisan THR Idul Fitri.
Hampir 20 tahun yang lalu, Tuti memutuskan untuk berdagang setelah sang suami harus berhenti dari pekerjaannya sebagai konsultan pengukur jalan di sebuah perusahaan swasta. Dengan mencairkan dana Rp3 juta yang telah lama ditabungnya, Tuti mendapatkan lokasi toko tak jauh dari area kamar petak kontrakan di Sukapada, Kecamatan Cibeunying, Bandung.
Mendapati para penyewa kontrakan mayoritas merupakan penjual nasi goreng keliling, dari mulanya menyediakan kebutuhan sehari-hari, Tuti mengalihkan fokus dagangan menjadi bahan baku pangan, seperti beras, minyak goreng, telur sampai mi telur. Suami Tuti pun melihat peluang dengan mengelola usaha suplai elpiji tabung bagi para penjual tersebut.
“Saya memulai berdagang dari anak bungsu belum genap berusia setahun, masih di gendongan. Sekarang, ia sudah kuliah tingkat pertama, dan saya tidak terpikir untuk menutup toko. Dari lapak kecil ini, keluarga saya bisa hidup. Bahkan, saya dan suami bersyukur sekali sudah bisa menguliahkan dua anak pertama kami sehingga mereka mampu mandiri,” tutur Tuti Nurbaeti, pedagang sembako dan pemenang Kampanye Pesta Hadiah Emas (PEDAS) Mi ABC Selera Pedas.
Tak hanya itu, tanpa ia sadari ternyata hadirnya toko memudahkan para penjual nasi goreng keliling di sekitar lokasi untuk meneruskan usaha mereka. Apalagi sebagian besar merupakan perantau dari luar Bandung yang harus bertahan mencari nafkah di kota besar.
Tak jarang, para penjual nasi goreng keliling di sekitar toko Tuti mengalami kesulitan berbelanja bahan baku karena ketiadaan modal. Tuti pun dengan ikhlas memberikan piutang bahan, bahkan terkadang pinjaman uang, agar mereka bisa lanjut berjualan.
Tuti menambahkan, “Sebagai sesama pengusaha kecil, saya merasakan apa yang mereka alami ketika dalam kondisi penuh keterbatasan. Terlebih di tengah pandemi seperti saat ini, dagangan para penjual nasi goreng keliling itu seringkali tak habis atau tak laku. Karenanya, dengan kemampuan yang ada, saya tergerak untuk membantu.”
“Daripada meminjam modal dari tempat lain dan harus membayar bunga, lebih baik para penjual itu mengambil bahan baku dari toko saya secara kredit. Mereka bisa melunasinya dengan bertahap. Ini juga bentuk balasan kecil saya kepada mereka yang sudah menjadi pelanggan,” lanjutnya.
Tantangan pandemi juga dirasakan Tuti dan suami. Biasanya omzetnya berdagang mencapai jutaan rupiah per bulan, tetapi kini hanya berkisar Rp 300.000 hingga Rp 1.000.000. Meski demikian, penurunan pendapatan yang drastis tersebut tak menyurutkan tekad Tuti dan suami untuk terus membantu para penjual nasi goreng keliling pelanggan mereka.
“Kami mah yakin, niat baik secara tulus akan membuahkan hasil yang baik pula,” ungkap Tuti.
Daya juang dan kesabaran Tuti bersama keluarganya berbuah kesempatan yang tak disangka-sangka. Pada Maret lalu, untuk stok makanan di rumah dan warungnya, Tuti dan suami membeli Mi ABC Selera Pedas – yang sedang menggelar promo konsumen Kampanye PEDAS.
Tuti menemukan voucher hadiah (berbentuk stiker) di dalam salah satu kemasan Mi ABC Selera Pedas yang dibelinya. Sempat ragu dan khawatir tertipu, Tuti mengonfirmasi lewat nomor customer service yang tertera dalam voucher. Ternyata, benar dan sah, Tuti memenangkan hadiah utama berupa emas 100 gram.
Dengan hadiah tersebut, Tuti berencana membesarkan toko agar bisa membantu lebih banyak pedagang nasi goreng keliling di daerahnya. Selain itu, saat Lebaran, Tuti juga memberikan THR dan bingkisan kepada para pelanggannya sebagai bentuk syukur atas keberuntungan yang ia dapatkan melalui Mi ABC Selera Pedas.
Masyarakat masih berkesempatan mendapatkan beraneka hadiah langsung, mulai uang tunai hingga emas murni sebesar 10 gram, dan 100 gram – sebagai hadiah utama. Guna menjangkau semakin banyak kalangan, Mi ABC Selera Pedas memperpanjang periode Kampanye PEDAS #SabarItuEmas hingga 30 Juni 2021.