JAKARTA, Cobisnis.com – Danantara memastikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan ikut dalam rombongan negosiasi ke China untuk membahas utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh. Informasi ini disampaikan langsung oleh Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir.
Pandu menjelaskan bahwa kehadiran Menkeu menjadi bagian penting untuk memastikan pembahasan utang dilakukan secara komprehensif. Posisi Purbaya sebagai menteri keuangan membuatnya relevan terlibat dalam proses yang berkaitan dengan struktur pembiayaan negara.
Menurut Pandu, koordinasi mengenai keberangkatan sudah dibahas secara internal dan telah dilaporkan kepada Presiden. Namun ia belum membeberkan kapan tim negosiasi akan mulai bergerak menuju China untuk memulai pembahasan resmi.
Pandu menegaskan bahwa keputusan detail terkait jadwal perjalanan berada di tangan Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria. Ia mengatakan Dony yang akan memastikan seluruh proses teknis berjalan sesuai arahan manajemen.
Keterlibatan pemerintah melalui Menkeu dinilai menambah bobot diplomasi dalam negosiasi utang. Proyek Whoosh sendiri berada dalam sorotan publik karena kebutuhan pembiayaan tambahan yang harus diselesaikan bersama konsorsium China.
Sejak beroperasi, proyek kereta cepat ini menjadi bagian dari kerja sama strategis Indonesia–China di sektor infrastruktur. Namun, pembiayaannya tetap memerlukan penataan ulang agar tidak menekan ruang fiskal Indonesia dalam jangka panjang.
Langkah Danantara mengajak Purbaya juga menunjukkan upaya memperkuat posisi Indonesia di meja negosiasi. Dengan membawa perwakilan institusi keuangan negara, pembahasan diproyeksikan lebih terarah dan menyentuh aspek fiskal secara langsung.
Meski belum merinci angka atau skema baru yang akan dibawa, Danantara menegaskan bahwa proses negosiasi berjalan dalam koridor tata kelola yang transparan. Seluruh langkah disampaikan terlebih dahulu kepada Presiden sebelum dieksekusi di lapangan.
Keputusan ini juga menandai konsolidasi antara Danantara, pemerintah, dan pemangku kepentingan lain dalam menyelesaikan beban utang proyek besar yang berdampak ke sosial dan ekonomi. Penataan skema pembiayaan menjadi krusial untuk menjaga kesinambungan investasi.
Dengan rencana keberangkatan yang masih menunggu finalisasi, Danantara memastikan seluruh proses dipersiapkan secara matang. Harapannya, negosiasi dapat menghasilkan opsi pembiayaan yang lebih efisien dan tidak membebani keuangan negara.














