JAKARTA, Cobisnis.com – Warga di sekitar kawasan terdampak erupsi Gunung Semeru dikejutkan oleh penemuan seekor hewan yang diduga anak macan dalam kondisi tidak bernyawa. Tubuh hewan itu sebagian tertutup debu dan material vulkanik yang masih berserakan di daerah tersebut.
Warga menduga hewan tersebut merupakan anak macan tutul Jawa, salah satu satwa endemik yang statusnya terancam punah. Ciri fisik dan warna tubuh membuat dugaan itu semakin kuat, meski identifikasi resmi dari otoritas konservasi masih menunggu proses lebih lanjut.
Penemuan ini menambah daftar panjang dampak erupsi Semeru terhadap ekosistem di sekitarnya. Selain memaksa warga mengungsi, aktivitas vulkanik yang meningkat juga mengganggu habitat satwa liar yang tinggal di lereng gunung.
Material vulkanik yang tebal menyebabkan banyak hewan kesulitan bergerak, mencari makan, hingga melindungi diri. Kondisi tersebut berpotensi memperburuk populasi satwa endemik yang jumlahnya sudah kritis akibat penyempitan habitat.
Macan tutul Jawa sendiri diketahui hanya tersisa beberapa ratus ekor di alam liar. Tekanan dari aktivitas manusia, deforestasi, dan bencana alam membuat kelangsungan hidupnya semakin rapuh.
Pengamat lingkungan menilai kejadian ini sebagai sinyal serius tentang rapuhnya ekosistem di kawasan gunung berapi aktif. Ketika terjadi erupsi besar, satwa liar tidak memiliki banyak pilihan untuk menyelamatkan diri dari aliran material panas.
Otoritas setempat menyebutkan bahwa pemantauan terhadap populasi satwa liar harus diperkuat pasca-erupsi. Data lapangan dibutuhkan untuk menilai sejauh mana kerusakan habitat dan berapa banyak satwa yang terdampak.
Secara sosial, peristiwa ini kembali mengingatkan bahwa bencana alam tidak hanya menimpa manusia, tetapi juga makhluk hidup lain yang berbagi ruang hidup di kawasan yang sama. Dampaknya menyebar luas dan memerlukan penanganan lintas sektor.
Secara ekonomi, kerusakan ekosistem juga dapat berpengaruh terhadap wilayah yang bergantung pada pariwisata alam. Satwa endemik seperti macan tutul Jawa merupakan bagian penting dari daya tarik konservasi dan keberadaan hutan Jawa.
Penemuan hewan yang diduga anak macan ini menjadi gambaran jelas bahwa pemulihan pasca-erupsi tidak hanya menyasar infrastruktur dan pemukiman, tetapi juga kesehatan ekosistem secara menyeluruh. Upaya rehabilitasi habitat satwa liar akan menjadi tantangan berikutnya.














