JAKARTA, Cobisnis.com – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, stimulus dan insentif yang dikeluarkan untuk menjaga kinerja di sektor pertanian dan perikanan, antara lain Program Padat Karya Pertanian, Program Padat Karya Perikanan, Banpres Produktif UMKM Sektor Pertanian, Subsidi Bunga Mikro/Kredit Usaha Rakyat, dan Dukungan Pembiayaan Koperasi dengan Skema Dana Bergulir.
Ia menambahkan, untuk program strategis sektor pangan dan pertanian tahun 2021, pemerintah mengupayakan mulai dari stabilitas harga dan pasokan pangan, pengembangan hortikultura orientasi ekspor, kemitraan closed loop hortikultura, peremajaan sawit rakyat, hingga pengembangan industri rumput laut.
Kebijakan menjaga rantai ketahanan pangan nasional juga disiapkan Pemerintah. Pertama, Implementasi UU Cipta Kerja untuk terkait penyederhanaan, percepatan, kepastian dalam perizinan, serta persetujuan ekspor/impor. Kedua, Digitalisasi UMKM yang merupakan bentuk realisasi dari dua agenda besar Pemerintah saat ini, yaitu agenda Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Transformasi Digital.
Ketiga, sinergi BUMN untuk distribusi hasil pertanian dari sentra produksi ke sentra konsumen, yaitu pengembangan sistem logistik pangan berbasis transportasi Kereta Api dalam bentuk distribusi bahan pangan ke wilayah timur.
Keempat, penguatan kerja sama antardaerah dalam pemenuhan pangan. Kelima, Pembentukan holding BUMN Pangan dalam penguatan Ekosistem Pangan Nasional.
“Program-program di sektor pertanian dan perikanan terus dijalankan untuk penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani/nelayan,” tegas Menko Airlangga seperti dikutip Cobisnis.com dari situs Kemenko Perekonomian.
Untuk industri perunggasan, Menko Airlangga menerangkan bahwa industri ini akan didorong untuk hilirisasi. Hilirisasi ini akan sangat membantu peternak dengan peningkatan konsumsi yang akan mendongkrak permintaan daging ayam dan telur agar peternak ayam lebih sejahtera.