JAKARTA, Cobisnis.com – China resmi mengakhiri statusnya sebagai negara berkembang dan berhenti meminta perlakuan khusus dalam perdagangan internasional.
Langkah ini menandai perubahan posisi China ke kategori negara maju setelah 24 tahun memanfaatkan berbagai fasilitas yang diberikan kepada negara berkembang.
Keputusan tersebut mencerminkan transformasi besar dalam perekonomian China serta meningkatnya kepercayaan diri pemerintah terhadap stabilitas nasional dan kekuatan ekonomi.
Perkembangan industri berteknologi tinggi di Shenzhen menjadi salah satu pendorong utama. Kota ini menjadi pusat inovasi dan ekspor produk berteknologi tinggi.
Pembangunan perkotaan yang pesat di berbagai wilayah China juga memperkuat posisi negara ini di kancah global. Infrastruktur modern, transportasi, dan energi terbarukan berkembang signifikan.
Pertumbuhan ekonomi China terus menunjukkan tren positif. Pendapatan per kapita meningkat, standar hidup masyarakat membaik, dan kelas menengah semakin besar.
Status negara maju memungkinkan China lebih leluasa dalam negosiasi perdagangan internasional dan mengurangi ketergantungan pada perlakuan khusus untuk negara berkembang.
Langkah ini juga menegaskan ambisi China untuk bersaing secara ekonomi dengan Amerika Serikat dan menjadi kekuatan global yang seimbang dalam politik dan ekonomi dunia.
Pakar menilai transformasi ini menjadi simbol keberhasilan strategi pembangunan jangka panjang yang fokus pada inovasi, teknologi, dan urbanisasi.
China kini menghadapi tantangan baru: mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan, inovasi, serta keseimbangan ekonomi dan sosial agar tetap menjadi negara maju yang kompetitif.














