JAKARTA, COBISNIS.COM – Aliran modal asing atau capital inflow kembali mengalir ke pasar keuangan Indonesia pada pekan ini.
Bank Indonesia (BI) mencatat, dari 5 hingga 8 Agustus 2024, capital inflow yang masuk mencapai Rp 1,62 triliun, meskipun angka ini lebih rendah dibanding pekan sebelumnya yang mencapai Rp 10,27 triliun.
Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono, menyampaikan bahwa dalam periode tersebut, nonresiden mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 1,62 triliun.
Investor asing paling banyak menempatkan dananya pada Surat Berharga Negara (SBN), dengan nilai capital inflow mencapai Rp 2,24 triliun.
Selain itu, mereka juga masih menunjukkan minat pada pasar saham nasional, dengan aliran modal asing masuk sebesar Rp 650 miliar.
Namun, terdapat capital outflow atau aliran modal keluar dari instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang mencapai Rp 1,28 triliun.
Dengan perkembangan ini, data setelmen hingga 8 Agustus mencatat adanya capital inflow sebesar Rp 174,51 triliun ke instrumen SRBI dan Rp 660 miliar ke pasar saham sejak awal tahun.
Sementara itu, pasar SBN masih mencatatkan capital outflow sebesar Rp 12,20 triliun. Perkembangan ini turut mendorong penurunan premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun, yang tercatat turun ke level 76,32 bps pada 8 Agustus, dari 79,25 bps pada 2 Agustus lalu.
Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menunjukkan penguatan. Berdasarkan data Jisdor, kurs rupiah pada 8 Agustus mencapai Rp 15.952 per dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi 2 Agustus yang mencapai Rp 16.234 per dolar AS.
Perkembangan ini menunjukkan adanya minat investor asing terhadap instrumen keuangan Indonesia, meskipun beberapa instrumen seperti SRBI masih mencatatkan outflow.