JAKARTA, COBISNIS.COM – Cadangan devisa Indonesia pada September 2024 diprediksi mengalami peningkatan, seiring dengan penguatan nilai tukar rupiah dibandingkan bulan sebelumnya. Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo, memperkirakan cadangan devisa Indonesia tetap tinggi, mencapai sekitar US$150 miliar, lebih tinggi dibandingkan Agustus 2024 yang tercatat sebesar US$145,4 miliar.
Banjaran menjelaskan, peningkatan cadangan devisa ini disebabkan oleh penguatan rata-rata nilai tukar rupiah selama September 2024. Tren positif tersebut terjadi karena adanya aliran masuk modal asing yang membatasi kebutuhan intervensi pasar dari Bank Indonesia.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa obligasi global yang jatuh tempo pada September 2024 relatif rendah, sehingga turut mendukung cadangan devisa tetap tinggi. Kondisi ini, menurutnya, akan terus berlanjut sejalan dengan perkembangan nilai tukar rupiah yang lebih stabil.
Namun, Banjaran memperkirakan nilai tukar rupiah akan menghadapi fluktuasi ke depan, terutama karena meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel yang memengaruhi volatilitas pasar global. Faktor eksternal ini berpotensi memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu mendatang.
Selain ketegangan geopolitik, Banjaran menambahkan bahwa stimulus fiskal besar-besaran dari China senilai US$1,4 triliun untuk mendorong ekonominya juga menjadi salah satu penyebab eksternal yang memengaruhi nilai tukar rupiah. Insentif fiskal ini menciptakan pergeseran aset dari pasar berkembang ke China, yang memberikan dampak terhadap mata uang di kawasan tersebut, termasuk Indonesia.
Banjaran juga mencatat bahwa kebijakan fiskal dari China berhasil mendorong pasar modal di negara tersebut, seperti indeks SSEC (Shanghai) yang menguat signifikan sebesar 17,39% secara bulanan pada akhir September 2024. Hal ini menunjukkan respons pasar yang positif terhadap kebijakan tersebut.
Meskipun faktor eksternal memberikan tekanan, Banjaran memperkirakan nilai tukar rupiah pada bulan Oktober 2024 akan bergerak di rentang Rp15.085 hingga Rp15.685 per dolar AS. Pergerakan ini dianggap fluktuatif namun masih berada dalam batas yang dapat diantisipasi.
Dengan berbagai perkembangan tersebut, Banjaran menegaskan bahwa cadangan devisa Indonesia pada bulan-bulan mendatang mungkin akan mengalami sedikit penurunan, namun masih tetap berada pada level yang tinggi. Peningkatan ini menunjukkan stabilitas cadangan devisa Indonesia di tengah tantangan global.