Cobisnis.com – Analis mewanti-wanti para pelaku pasar dan investor di bursa saham untuk mempersiapkan skenario terburuk. Meski valuasi sudah murah, indeks saham domestik masih terancam. Pembelian saham pun wajib ekstra hati-hati alias selektif.
Aksi jual yang terjadi di Wall Street alih-alih mereda, justru kembali berlanjut akibat kekhawatiran pasar terhadap virus corona yang sudah menjalar di AS. Kondisi tersebut menyebabkan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tajam sebesar 1192.95 poin atau 4,43%. Akibatnya, dalam empat hari indeks DJIA sudah turun sangat tajam 3.216 poin atau 11,60%.
Semua itu terjadi di tengah bertambahnya jumlah korban virus corona hingga 27 Februari yang telah mencapai 2.810 orang tewas dan 82.500 orang terjangkit. “Sentimen tersebut berpotensi kembali mendorong turun IHSG di hari Jumat ini,” kata Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas di Jakarta, Jumat 28 Februari 2020.
Tidak berhenti di situ, tajamnya kejatuhan iShares MSCI Indonesia ETF (EIDO) sebesar 5,35% dan jatuhnya harga beberapa komoditas seperti minyak 4,33%, nikel 0,85% dan timah 1,82% semalam serta jatuhnya bursa saham Asia Jumat pagi juga berpotensi mendorong jatuhnya IHSG.
Mengetahui IHSG secara valuasi sudah murah tetapi di lain pihak ada peluang IHSG kembali turun, Edwin merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan trading harian. Dia menyarankan pelaku pasar untuk fokus atas saham dari sektor logam emas, infrastruktur jalan tol, crude palm oil (CPO) dan properti dalam perdagangan hari ini.
Laju IHSG pada perdagangan saham akhir pekan ini diperkirakan melaju dalam kisaran support 5.446 dan resisten 5.554. Hingga pukul 10.13 WIB, indeks saham domestik melemah tajam 191,815 poin (3,47%) ke posisi 5.343,879.
Adapun saham-saham yang direkomendasikan beli adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).