JAKARTA, Cobisnis.com – PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), perusahaan konstruksi nasional, mencatat penurunan laba berjalan pada kuartal II 2025 dibandingkan dengan capaian akhir tahun 2024.
Meski begitu, ASLI tetap mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,6% secara tahunan (YoY) hingga Juni 2025, menandakan adanya peningkatan nilai proyek yang diraih perusahaan.
Dilansir dari keterbukaan informasi, Jumat (17/10/2025) penurunan laba terutama disebabkan oleh lonjakan harga pokok pendapatan, yang berasal dari meningkatnya biaya logistik dan tenaga kerja, khususnya untuk proyek-proyek yang berlokasi di Kalimantan.
Dalam paparan publik insidentil terbaru, ASLI membeberkan sederet proyek yang tengah dibidik, termasuk pembangunan jalan dan jembatan kawasan perumahan senilai Rp320 miliar dari PT Bumi Bandara Indah.
Selain itu, ASLI juga mengikuti tender proyek infrastruktur lainnya, seperti pembangunan saluran dan jalan tahap 2 & 3 dari PT Karabha Digdaya senilai Rp58 miliar, serta proyek jembatan Taman Kopo Indah 5 senilai Rp15 miliar dari PT Duta Sarana Asri Mulia.
Melihat dinamika industri konstruksi yang mulai bergeser, ASLI menyusun strategi jangka panjang dengan memperluas fokus bisnis dari proyek berbasis APBN ke skema pembiayaan kreatif, kemitraan strategis, dan proyek-proyek swasta. Pendekatan ini dinilai dapat menghasilkan arus kas yang lebih sehat dan margin keuntungan yang lebih baik.
Perseroan juga menargetkan proyek-proyek dari BUMN, pemerintah daerah, dan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sebagai langkah diversifikasi portofolio kontrak dan penjamin backlog pekerjaan hingga 2026 dan seterusnya.
Dengan arah kebijakan pemerintah yang kini memprioritaskan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), ketahanan pangan, dan hilirisasi industri, ASLI melihat peluang besar di tengah persaingan yang kini lebih terkonsentrasi pada swasta besar dan kontraktor spesialis.
Meskipun pemain besar dari kalangan BUMN masih mendominasi pasar konstruksi, pergeseran fokus pembangunan nasional membuka ruang bagi perusahaan seperti ASLI untuk memperluas pangsa pasar di proyek-proyek non-tradisional dengan nilai ekonomi tinggi.
Dengan kondisi makroekonomi yang kondusif serta dukungan kebijakan pemerintah terhadap belanja infrastruktur non-APBN, manajemen ASLI optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan bisnis.
Fokus baru pada proyek swasta dan kerja sama strategis diharapkan mampu meningkatkan kinerja keuangan dan memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi kompetisi di industri konstruksi nasional.













