JAKARTA, Cobisnis.com – Pengusaha muda Timothy Ronald resmi meluncurkan platform edukasi di bidang cryptocurrency pertama di Indonesia dengan nama Akademi Crypto.
Menurut Timothy, lahirnya platform edukasi kripto ini untuk menjawab keresahan sekaligus minimnya informasi menyoal crypto yang sekarang berkembang pesat. Ia melihat aset kripto sebagai salah satu investasi yang dapat menjadi pilihan dan memiliki peluang untuk terus tumbuh di masa depan.
“Melihat pertumbuhan investor, terutama di pasar cryptocurrency cepat pertumbuhannya. Kita lihat saja di pasar modal baru sekitar 10 sampai 12 juta dalam 20 tahun. Sedangkan cryptocurrency yang terdaftar di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) menyentuh angka 15 juta, belum termasuk Binance, dan Bybit yang belum terdaftar di Indonesia. Saya rasa potensi adopsi kripto masih sangat besar di Indonesia,” ungkap Timothy di acara grand launching Akademy Crypto di Gold Dragon Senayan Jakarta, Minggu (21/5).
Akademi Crypto akan menghadirkan sekitar 160 modul yang dapat dipilih, dengan materi-materi seputar crypto, mulai dari yang mendasar seperti blockchain, aset kripto, decentralized finance (DeFi), hingga materi tingkat lanjut seperti cara menjadi programmer. Pengguna bisa mempelajarinya kapan saja sesuai level pemahaman.
Setiap modul dengan durasi sekitar 5 sampai 20 menit. Para pengajar tampil dengan identitas anonim ‘profesor’ sesuai dengan prinsip yang berlaku. Mereka adalah expert di bidangnya, seperti blockchain security engineer di institusi ternama, peneliti di bidang blockchain, hingga akademisi di universitas papan atas. Pengguna akan dikenakan biaya Rp 7,7 juta untuk mengakses semua modul. Ada juga layanan komunitas untuk berbagi pengetahuan dan berinteraksi langsung dengan para pengajar lewat aplikasi Telegram.
Hadirnya Akademi Crypto dan modul yang telah disiapkan tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat makin terdukasi dengan dunia crypto.
“Saya mau mereka jadi lebih teredukasi dengan dunia cryptocurrency supaya kita sama-sama mendorong adopsi cryptocurrency karena saya merasa ini adalah industri di mana orang-orang paling pintar di dunia sedang lompat. Saya rasa ini bisa jadi wadah edukasi buat mereka,” demikian Timothy.