Cobisnis.com – Koordinator DKI Jakarta BEM PTM Zona 3, Faisal Abdul Rachman, menilai kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo MSi telah melakukan perubahan yang signifikan di bidang teknologi dalam waktu 100 hari.
“Berbagai macam peluncuran aplikasi dalam program 100 hari kerja telah membawa perubahan signifikan dalam memperbaiki kinerja Korps Bhayangkara dalam bidang teknologi. Polri semakin moderat dan humanis dalam menyikapi persoalan yang terjadi di tengah masyarakat,” demikian siaran pers Faisal, Senin 10 Mei 2021.
Strategi Kapolri untuk mempercepat terwujudnya ‘Polri Presisi’ dengan memanfaatkan teknologi digital seperti yang diluncurkan Bareskrim Polri bulan April 2021 yaitu Polisi Virtual.
Polisi virtual hadir untuk mewujudkan penggunaan teknologi yang bersih, sehat, dan produktif sehingga membuat netizen lebih arif dan bijaksana dalam memuat informasi digital sebagai wahana interaksi sosial.
Penyebaran berita hoax dan tidak sesuai dengan kenyataan akhir-akhir ini yang semakin banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas serta menimbulkan banyak kontradiktif.
“Dengan adanya Polisi Virtual meminimalisir pertumbuhan hoax dan konten yang melanggar UU ITE, sudah terbukti 419 konten media sosial yang dinilai melakukan pelanggaran UU ITE berhasil diimbau dan dicegah oleh Polri,” jelasnya.
Kapolri juga meluncurkan kepolisian berbasis digital lainnya dalam mendukung program yang digaungkannya. Seperti pengaduan Dumas (Pengaduan Masyarakat) Presisi dan Propam Presisi yang diluncurkan demi mempermudah masyarakat luas dalam mewujudkan transparansi.
Dengan hadirnya aplikasi ini, masyarakat tidak perlu curiga dengan kinerja polri karena semua aktivitas transparan di dalam aplikasi Propam Presisi, baik kinerja secara internal maupun eksternal
“Aplikasi ini relevan dengan situasi zaman yang menuntut transparansi (keterbukaan), sehingga apa yang menjadi kekurangan Polri bisa diperbaiki,” kata Faisal yang juga Presiden Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta.
Faisal juga mengapresiasi pernyataan Kapolri yang mengatakan saat ini bukan saatnya bagi Polri untuk menutup-nutupi permasalahan yang ada di internal Polri.
Semangat keterbukaan ini juga yang terinjeksi dalam aplikasi Propam Presisi yang ditujukan agar masyarakat lebih mudah melakukan pengaduan bila mendapatkan layanan yang kurang baik dari Polisi.
Polri dinilai bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman yang serba teknologi dengan program unggulan Kapolri yakni penataan kelembagaan, perubahan sistem dan metode organisasi menjadikan Police 4.0 yang unggul dalam SDM.
“Persepsi yang mengatakan Polri lembaga sok resmi dan kupdet (kurang update) harus segera dihilangkan. Program Kapolri yang mewujudkan Police 4.0 menjadikan polri lembaga yang transparan yang mengendepankan pendekatan secara persuasif melalui aplikasi yang di luncurkan oleh kapolri,” pungkas Faisal.