Cobisnis.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk mengembangkan dan membesarkan pangsa pasar exchange trade fund (ETF) di Indonesia. ETF adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek.
Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek. ETF merupakan penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, menyatakan sepanjang tahun 2020 BEI telah menyelenggarakan setidaknya 23 kegiatan sosialisasi dan edukasi perdagangan ETF kepada berbagai kalangan.
“Sosialisasi dan edukasi dilakukan secara offline maupun online,” kata Hasan Fawzi dalam diskusi virtual, Selasa (10 November 2020).
Masyarakat dan investor diharapkan dapat bertransaksi ETF dengan didasari value yang ditawarkan oleh Perdagangan ETF yaitu efisien, transparan, dan fleksibel. Menurut Hasan, sepanjang Januari – Oktober 2020, sebanyak 23 kegiatan sosialisasi dan edukasi dilakukan BEI melalui berbagai saluran komunikasi.
Ada enam jenis saluran komunikasi yang dimanfaatkan BEI seperti melalui Live Instagram, Webinar, Live Talkshow, Offline seminar atau forum, Workshop, hingga Sekolah Pasar Modal.
Kegiatan sosialisasi juga dilakukan dengan berkolaborasi menggandeng sejumlah partner yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK), manajer investasi, anggota bursa, kantor perwakilan BEI, media massa, hingga galeri investasi BEI.
“Sejalan dengan upaya pengembangan pasar yang dilakukan BEI di masa pandemi sejak Maret 2020,” ujar Hasan.
Selain itu, Hasan juga memaparkan data BEI yang mencatat peningkatan transaksi ETF di pasar sekunder reguler yang cukup baik dari periode sebelumnya. Enam bulan terakhir jumlah transaksi ETF meningkat signifikan.